SuaraJatim.id - Berpuasa memiliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh. Salah satunya dapat memicu pertumbuhan sel saraf baru di otak.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Siloam Hospitals, dr. Jeffry Adijaya Susatyo menyebut puasa bisa membantu memperbaiki fungsi otak, termasuk melindungi otak dari risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Melakukannya selama sebulan penuh juga bisa membentuk rute jaringan baru di otak sehingga membantu perkembangan biologis, psikologis, dan fungsional. Berpuasa dapat pula meningkatkan daya tahan tubuh, umumnya bagi yang memiliki kesehatan yang normal.
Namunm demikian, untuk pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol atau komplikasi dan dengan penyakit gagal jantung berat dianjurkan untuk tidak berpuasa. Agar tidak terjadinya komplikasi yang tak diinginkan.
Pasien dengan diabetes dengan hipoglikemia (gula darah <70 mg/dl) atau hiperglikemia (gula darah >300 mg/dl) selama puasa disarankan untuk membatalkan puasa.
Identifikasi gejala hipoglikemia dan hiperglikemia seperti tangan gemetar, berkeringat dingin, dada berdebar, perubahan kesadaran, mual muntah, rasa lemah.
Pasien dengan penyakit jantung dan metabolik diharapkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Adapun pola makan yang seperti apa yang dikatakan sehat? Makanan yang sehat adalah makanan dengan nutrisi yang seimbang. Kebutuhan kalori dibagi saat sahur dan berbuka dengan komposisi 40-50% karbohidrat, 20-30% protein, dan 30-35% lemak
"Pada saat santap sahur disarankan menkonsumsi karbohidrat kompleks seperti beras merah, gandum dan roti yang dapat mempertahankan gula darah lebih lama sehingga tidak cepat lapar," ungkap Dokter Jeffry Adijaya.
Kebutuhan asupan serat dapat dilengkapi melalui buah dan sayur-sayuran, penting dikonsumsi karena serat tinggi dapat meningkatkan rasa kenyang pun menjaga tubuh.
Hindari konsumsi makanan tinggi garam karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi saat berpuasa. Cukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih banyak saat sahur, hindari minuman manis dan yang mengandung kafein seperti teh dan kopi untuk mencegah dehidrasi saat berpuasa.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Kediri dan Sekitarnya 5 April 2024
Sejumlah pasien dengan penyakit yang membutuhkan pembatasan nutrisi yang spesifik dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter dalam menentukan asupan makanan selama bulan ramadan.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal dan Ketentuan Tata Caranya
-
Puasa Syawal Harus Berurutan? Berikut Penjelasannya
-
Niat Puasa Senin Kamis di Bulan Syawal dan Bacaan Doa Berbuka
-
Berapa Jam Puasa Paskah? Ini Panduan Lengkap Berpuasa dan Pantangannya
-
Penderita Diabetes Wajib Tahu! 8 Buah Ini Cocok Dikonsumsi
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Wakil Wali Kota Surabaya Dilaporkan Polisi Usai Sidak Aduan Dugaan Pengusaha Tahan Ijazah
-
Preman Palak Investor di Kawasan Industri PIER, Langsung Kena Batunya
-
Warga Rungkut Harapan Surabaya Ditemukan Tewas dengan Luka di Wajah Bersama Hewan Peliharaannya
-
Jelang Haul Abad Syaikhona Kholil: Khofifah Ceritakan Peran Ulama Kharismatik di Balik Lahirnya NU
-
Heboh Sejoli Ditemukan Tewas di dalam Kamar Kos Sidosermo Surabaya, Penyebabnya Masih Misteri