Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 18 Juli 2024 | 11:38 WIB
Bayu Airlangga keluar dari Demokrat dan memilih bergabung dengan Golkar Jatim [Foto: Antara]

SuaraJatim.id - Elektabilitas Bayu Airlangga perlahan terus naik. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI), elektabilitas menantu Dewan Pertimbangan Presiden RI Soekarwo ini berada di posisi kedua setelah Eri Cahyadi.

Namun demikian, Suko Widodo, pengamat politik dari Universitas Airlangga mengatakan, Bayu Airlangga akan kesulitan melawan petahana. Karena menurutnya, Eri Cahyadi sudah ada dalam sistem.

Selain itu, pendekatan ke masyarakat juga sudah dilakukan petahana sejak lama.

Apalagi, dari hasil survei yang dilakukan, 60 persen masyarakat Surabaya ingin bertemu langsung dengan calon kepala daerah mereka. “Ini kan sudah dilakukan Eri Cahyadi lima tahun terakhir,” katanya saat dihubungi Suara Jatim, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga: Elektabilitas Hendy Setiono Terus Mengekor Eri Cahyadi di Pilwali Kota Surabaya

Berdasarkan kondisi itu, ia menyarankan Bayu Airlangga untuk lebih sering turun ke lapangan. Bertemu dan bersapa dengan masyarakat Kota Pahlawan.

Suko Widodo juga mengingatkan mesin partai nanti yang akan mengusung Bayu harus solid dan lebih masif bergerak di bawah.

“Menurut saya, walau elektabilitasnya terus tumbuh dari waktu ke waktu, melawan petahana ini akan ada keringat berlebih yang harus dikeluarkan. Karena, masyarakat belum terlalu familiar dengan nama Bayu Airlangga ini,” tambahnya.

Berdasarkan rilis ARCI, kemarin (17/7/2024), untuk top of mind, Eri Cahyadi berada di angka 29,5 persen. Lalu, Armuji 15,2 persen, Bayu Airlangga 13,5 persen, Kaesang Pangarep 7,1 persen, Hendy Setiono 2,1 persen. Responden yang belum jawab sebesar 32,6 persen.

“Baik di top of mind, dan simulasi nama tertutup, Eri Cahyadi masih unggul. Yang menunjukkan progres signifikan di Surabaya ada nama Bayu Airlangga,” kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt di Surabaya.

Baca Juga: Tak Terbatas Jarak! 1 Keluarga dari Sragen Nekat ke GBT untuk Dukung Timnas Indonesia U-19

Selanjutnya dalam simulasi 6 nama, elektabilitas Eri Cahyadi masih teratas di angka 41,2 persen, disusul Bayu Airlangga 19,5 persen. Lalu ada nama Ahmad Dhani 13,7 persen, Hendy Setiono 9,1 persen, Kaesang Pangarep 7,9 persen, Hendro Gunawan 1,2 persen.

Sementara dalam simulasi 3 nama, elektabilitas Eri Cahyadi di angka 47,5 persen disusul Bayu Airlangga 25,1 persen, dan Hendro Gunawan 5,2 persen. Sementara ada 22,2 persen responden belum menjawab.

Untuk elektabilitas calon wakil wali Kota Surabaya, Armuji masih tertinggi di angka 34,2 persen. Disusul Bayu Airlangga 29,1 persen. Serta nama lainnya seperti, Hendy Setiono 15,6 persen, Hadi Dediansyah 9,5 persen, Fuad Benardi 5,3 persen, dan Arif Fathoni 1,1 persen.

Baihaki mengatakan elektabilitas Eri Cahyadi cenderung menguat. Selain Eri, nama Bayu juga terus menguat di bawah. Pun nama Kaesang cukup populer di Surabaya. Hanya saja, elektabilitasnya justru berbanding terbalik dengan popularitasnya.

"Tingkat popularitas dari Kaesang mencapai 71,3 persen. Tetapi elektabilitasnya di top of mind ada di angka 7,1 persen. Temuan kami memang ada faktor pemilih Surabaya tidak ingin ada dinasti,” jelasnya.

Baihaki juga menyebut ada sosok yang berpeluang running di Pilwali Surabaya 2024. Ia adalah Hendy Setiono. Pergerakan CEO Baba Rafi ini di Surabaya cukup masif.

"Dan elektabilitas Hendy Setiono cukup kompetitif berdasar temuan kami. Warga mulai mengetahui manuver Hendy di Pilwali Surabaya 2024. Bisa menjadi kuda hitam,” tambah Baihaki.

Dirinya juga membeberkan untuk Cawawali Kota Surabaya, Armuji masih terkuat di antara nama-nama lainnya.

“Armuji masih sangat kuat. Bahkan Armuji menurut temuan kami berpotensi juga jika memang PDIP mencalonkan sebagai Cawali Kota Surabaya. Jika opsinya Eri Cahyadi nanti diambil partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM),” ungkapnya.

Survei ARCI dilakukan pada 1-12 Juli 2024. Menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei ini dilakukan di 31 kecamatan di seluruh Kota Surabaya. Total ada 1.000 responden, dengan tingkat margin of error di angka 3,5 persen dan tingkat kepercayaan di angka 95 persen.

Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia

Load More