SuaraJatim.id - Ramuan tradisional Madura punya banyak khasiat, salah satunya untuk pengantin baru.
Peneliti Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional (PRBBOT), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Suharmiati mengungkapkan, ada beberapa ramuan tradisional berbahan tanaman obat baik untuk kesehatan perempuan.
"Terdapat berbagai jenis ramuan jamu Madura berbahan dasar tanaman obat, seperti jamu pluntur untuk pasca-nifas atau terlambat haid," kata Suharmiati dikutip dari TIMES Indonesia--partner Suara.com, Kamis (23/8/2024).
Dia menuturkan, ramuan Madura terbuat dari tanaman obat, seperti tapak liman atau Elephantopus scaber, sambiloto atau Andrographis paniculata, seleguri atau Sida rhombifolia, jintan hitam atau Nigella sativa, kencur atau Kaempferia galanga, dan bahan alami obat lainnya.
Baca Juga: Lagi Marak! Konten Jual Rumah di Medsos Kecoh Pembeli Surabaya, Begini Modusnya
"Budaya minum jamu pada perempuan Madura didorong oleh keyakinan bahwa lebih baik tidak makan daripada tidak minum jamu. Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa setelah minum jamu Madura, tubuh terasa sehat, bugar, kuat, dan rapat," katanya.
Salah satu ramuan Madura yang cocok untuk pengantin baru. Ada jamu khusus kuning telur dan madu untuk menjaga kesehatan dan vitalitas.
Ramuan tersebut diperuntukkan bagi calon pengantin pria. Sedangkan untuk wanita, ada jamu yang dikonsumsi sebelum menikah. Tepatnya dimulai satu bulan sebelum hari pernikahan.
Kemudian ada juga jamu untuk perempuan lainnya, untuk menjaga kesehatan, mengencangkan rahim, dan mengatasi nyeri haid.
Bagi yang sedang hamil, ada ramuan jamu anton-anton muda, jamu anton-anton tua, jamu cabe puyang, serta air kelapa muda.
Baca Juga: Mengenal 3 Bahasa Daerah dan Ragam Dialek di Jawa Timur Lengkap dengan Penjelasannya
"Pada masa persalinan, mereka mengonsumsi air perasan kunyit, minyak kelapa buatan sendiri, serta kuning telur untuk memperlancar persalinan, juga jamu pelancar ASI dan jamu pasca persalinan," katanya.
Suharmiati berharap pengembangan ramuan Madura untuk dikembangkan secara klinis, dengan serangkaian tes dan bahan baku yang terstandar.
"Dengan komposisi yang rasional, jamu Madura memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan terkait dosis penggunaannya," kata Suharmiati.
Berita Terkait
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Waspada! MUI Ingatkan Pemudik Soal Jamu Gratis Beralkohol Tinggi di Jalur Mudik
-
7 Ramuan Herbal untuk Meningkatkan Fungsi Hati Secara Alami
-
3 Tradisi Unik Orang-Orang Madura saat Menyambut Hari Raya Lebaran
-
Ulasan Novel (Bukan) Pengantin Baru: Ujian Cinta di Balik Ikatan Pernikahan
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
Terkini
-
Mengatur Pola Makan Sehat Selama Lebaran, Ini Tips dari Dosen Gizi Universitas Airlangga
-
Antusiasme Tinggi, 75.483 Penumpang Gunakan Kereta Api pada Hari Pertama dan Kedua Lebaran 2025
-
Banjir Kepung Ngawi: 15 Desa Terdampak
-
Kronologi Mobil Elf Berpenumpang Terbakar di Tol Madiun
-
Ngerinya Petasan di Blitar Meledak Lukai Tuannya, 4 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit