SuaraJatim.id - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Deni Wicaksono menyoroti antrean pengambilan Personal Identification Number (PIN) pada Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA / SMK tahun ajaran 2025 / 2026.
Dia menyayangkan masih adanya atrean panjang yang melelahkan bagi orang tua siswa, di tengah pendaftaran yang sudah online atau dalam jaringan (daring).
"Ini menjadi catatan serius yang menunjukkan kinerja Pemprov Jatim di sektor pendidikan masih belum optimal,” ujarnya baru - baru ini.
Antrean panjang orang tua siswa yang mengular saat mengambil PIN SPMB SMA/SMK ini sempat menjadi perhatian masyarakat, usai viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Terlihat antrean sudah mengular sejak pagi. Bahkan, beberapa informasi menyebutkan telah terjadi sejak pukul 04.00 WIB.
Deni menyebut ini seharusnya tidak terjadi. ”Betapa besar energi orang tua dan pelajar yang terkuras untuk antrean. Zaman sudah serba digital," katanya.
Pihaknya memahami kekhawatiran orang tua, sehingga rela mengantre mulai subuh untuk mengambil PIN yang digunakan untuk mengakses sistem pendaftaran penerimaan siswa secara online.
”Tanpa PIN, pelajar tidak bisa masuk ke sistem pendaftaran utama SPMB SMA/SMK. Dengan melihat krusialnya PIN, seharusnya ada proses yang memudahkan,” tegas Deni.
Seharusnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur bisa mengoptimalkan teknologi untuk mendesain sistem yang lebih simpel, memudahkan, dan tetap terverifikasi dengan baik, termasuk untuk proses pengambilan PIN.
"Tidak kemudian pendaftaran di awal dilakukan secara daring, tetapi dalam perjalanannya ada proses yang membutuhkan aktivitas tatap muka alias luring di SMA / SMK untuk verifikasi pengambilan PIN," katanya.
Baca Juga: DPRD Jatim Soroti Program Penanganan Kemiskinan Hingga Pengangguran
Adanya sistem luring di tengah - tengah pendaftaran daring ini tentu menjadi sumbatan dalam proses SPMB, yang kemudian memunculkan antrean mengular.
”Ini seperti kita naik mobil di jalan tol, tiba-tiba di tengah ada gundukan besar yang harus dilewati satu per satu yang antreannya diatur oleh petugas. Walhasil mobil harus mengerem dan berjalan lambat. Akhirnya macet panjang. Belum lagi misalnya ketika dalam proses itu, petugasnya ada yang sakit, terlambat, atau bahkan juga kelelahan fisik, maka antrean tambah panjang, lama, dan melelahkan,” bebernya.
Politikus dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim itu berharap pengambil kebijakan tentang SPMB bisa membuat desain teknologi yang memudahkan verifikasi dan validasi.
"Toh di level SD dan SMP yang berada di bawah wewenang pemkab/pemkot, proses yang sepenuhnya online bisa dilakukan dengan baik,” kata Deni.
Deni berharap ke depan ada evaluasi sehingga kejadian antrean mengular sejak subuh tidak terulang pada SPMB 2026. Dia juga menyemangati para pelajar untuk tetap bersemangat meski harus menjalani proses yang melelahkan. Para petugas sekolah yang melayani ratusan ribu pelajar lulusan SMP yang mengambil PIN pendaftaran SMA/SMK se-Jatim.
”Semuanya jangan lupa jaga kesehatan. Termasuk Bapak/Ibu petugas. Ke depan harus ada sistem yang lebih simpel, yang tidak hanya memudahkan pelajar, tetapi juga mengefektifkan serta meringankan pekerjaan bapak/ibu petugas pelayanan di sekolah,” kata Deni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Sopir Truk Ditemukan Tewas di Banyuwangi, Mulut dan Hidung Berbusa!
-
BRI Ikut Biayai Proyek Strategis Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun di Sumbar
-
2 Jembatan Lumajang Rampung Akhir 2025, Gubernur Khofifah Pastikan Mobilitas Warga Pulih Total
-
Korban Ledakan Serbuk Mercon Pacitan Bertambah, Lima Warga Luka dan Rumah Hancur
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak