Budi Arista Romadhoni
Selasa, 09 September 2025 | 16:14 WIB
PT Gudang Garam (Pinterest/Rancak Media)
Baca 10 detik
  • Isu PHK massal Gudang Garam dibantah Khofifah.
  • Faktanya adalah program pensiun dini sukarela.
  • Video perpisahan pekerja di Tuban jadi pemicu.
[batas-kesimpulan]

SuaraJatim.id - Jagat media sosial dihebohkan oleh narasi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang menerpa raksasa industri rokok, PT Gudang Garam Tbk.

Isu ini mencuat setelah sebuah video yang menampilkan momen perpisahan emosional para pekerja di pabrik Tuban, Jawa Timur, menjadi viral di platform seperti Instagram dan X.

Video tersebut dengan cepat memicu spekulasi liar, mengaitkan perpisahan itu dengan kondisi keuangan perusahaan yang sedang tertekan.

Namun, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa turun tangan untuk meluruskan kabar yang beredar dan membantah tegas adanya PHK massal.

Menurut Khofifah, peristiwa yang terekam dalam video tersebut bukanlah pemecatan sepihak, melainkan bagian dari program pensiun dini yang secara sukarela ditawarkan oleh pihak manajemen kepada karyawannya.

“Terkait PHK massal, yang terjadi bukan PHK massal, yang terjadi adalah pensiun dini yang ditawarkan oleh manajemen PT Gudang Garam,” kata Khofifah, di Surabaya, Selasa.

Khofifah menambahkan bahwa program ini bukanlah kebijakan baru yang mendadak, melainkan sudah berlangsung cukup lama.

Ia juga merinci jumlah karyawan yang telah mengambil tawaran tersebut, yang jumlahnya jauh dari narasi ribuan pekerja yang diisukan di media sosial.

Menurut Khofifah lagi, yang mengajukan pensiun dini ada 200 karyawan dan ini proses sudah agak lama.

Baca Juga: Survei ARCI Ungkap Harapan Warga Jatim Kepada Khofifah-Emil: Jalan Rusak Hingga SMA Tanpa Pungli

Klarifikasi senada juga datang dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim, Sigit Priyanto.

Setelah melakukan pengecekan langsung ke lapangan, ia membenarkan bahwa yang terjadi adalah penawaran program pensiun dini, dan hak-hak dari 200 karyawan yang mengikuti program tersebut telah dipenuhi sepenuhnya oleh perusahaan.

“Itu di Instagram, itu saya cek sana, sama nakernya, sama manajernya, ternyata ada penawaran program pensiun dini. Sudah 200 yang datang tapi semua sudah dipenuhi,” ujar Sigit.

Isu PHK massal ini menjadi sangat sensitif dan mudah dipercaya publik lantaran bertepatan dengan laporan kinerja keuangan perusahaan.

Diketahui, laba bersih Gudang Garam pada semester I-2025 anjlok signifikan sebesar 87,3 persen menjadi Rp117,16 miliar. Penurunan drastis inilah yang menjadi bahan bakar utama spekulasi PHK di kalangan warganet.

Suasana PHK Mahal pabrik PT Gudang Garam. [Instagram/pembasmi.kehaluan.reall]

Meskipun program pensiun dini ini bersifat sukarela, data laporan tahunan perusahaan memang menunjukkan adanya tren penurunan jumlah karyawan secara bertahap.

Tercatat, jumlah karyawan berkurang dari 32.491 orang pada 2019 menjadi 30.308 pada 2024.

Penurunan ini diduga merupakan dampak dari restrukturisasi perusahaan dalam menghadapi tantangan berat, seperti kenaikan cukai rokok yang terus menerus dan persaingan dengan peredaran rokok ilegal.

Manajemen Gudang Garam sendiri telah menyatakan bahwa operasional pabrik di Tuban tetap berjalan normal dengan sekitar 800-850 karyawan yang masih aktif bekerja.

Load More