- Laporan orang tua buka kasus dugaan kekerasan santri di Pasuruan.
- Korban alami luka serius dan akui dipukul pengurus pondok.
- Polisi kumpulkan bukti serta periksa saksi demi penyelidikan cepat.
SuaraJatim.id - Kasus dugaan kekerasan terhadap santri di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berujung ke ranah hukum.
Orang tua korban melapor ke Polres Pasuruan Kota setelah melihat kondisi anaknya pulang dengan luka-luka pada Senin (24/11/2025).
Korban berinisial MZ (17), santri yang diduga mengalami dugaan kekerasan santri, mengaku mendapat perlakuan kasar dari dua pengurus pondok yang berinisial SU dan AF.
Peristiwa itu disebut terjadi setelah MZ dinilai tidak mengikuti salat Subuh berjamaah. Temuan awal ini memperkuat laporan yang dimasukkan keluarga korban ke pihak kepolisian.
Pelapor Khotimatuz Zahro menuturkan bahwa anaknya terlihat terluka ketika dijemput dari pondok. Ia menyebut adanya ketidakwajaran dalam penanganan terhadap santri dan berharap penyelidikan dapat mengungkap penyebab pasti serta penanggung jawab tindakan tersebut.
Dugaan dugaan kekerasan santri ini semakin menguat setelah keluarga menemukan berbagai luka gores dan bengkak di wajah, kepala, lengan, hingga punggung korban.
Dalam laporan yang masuk, korban mengaku dipukul menggunakan rotan, didorong hingga terlibat perkelahian. Bahkan, ia menerima pukulan dengan knuckle pada bagian kepala dan wajah.
Polisi langsung menindaklanjuti laporan ini dengan mengamankan barang bukti berupa visum et repertum sebagai penguat penyelidikan. Sejumlah saksi, termasuk dari pihak pondok, telah dimintai keterangan sejak laporan diterima.
Plh Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aiptu Junaedi, menegaskan bahwa penanganan perkara berjalan profesional.
“Kami sudah memeriksa pelapor dan korban, serta mengirim undangan klarifikasi kepada beberapa saksi untuk mempercepat penanganan perkara,” ujarnya, dikutip dari BeritaJatim, Jumat (5/12/2025).
Polres Pasuruan Kota menyebut dugaan tindak pidana mengarah pada kekerasan terhadap anak. Penyelidikan dugaan kekerasan santri ini masih berlangsung untuk mengungkap rangkaian kejadian dan menilai pertanggungjawaban para terlapor.
Berita Terkait
-
Biaya Masuk Pondok Pesantren Lirboyo, Tempat Gus Elham Menimba Ilmu
-
Viral Cium Anak Kecil, Gus Elham Yahya dari Pondok Pesantren Mana?
-
PBNU Kecam Keras Gus Elham Cium Anak Perempuan: Cederai Martabat Manusia dan Nodai Dakwah
-
Balas Dendam, Santri Korban Bullying Ngamuk Bakar Ponpes di Aceh Besar, Begini Kronologinya!
-
Sakit Hati Terus Dibully, Santri Nekat Bakar Pesantren: Biar Barang Mereka Habis Terbakar!
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Santri di Pasuruan Babak Belur Diduga Dihajar Pengurus Ponpes, Orang Tua Lapor Polisi
-
Gubernur Khofifah Tinjau Desa Kertosono, Pastikan Pembangunan Tanggul Bronjong Rampung 100 Persen
-
BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem, BPBD Jatim Diminta Siaga Jelang Nataru
-
BRI dan 130 Tahun Dedikasi untuk Inklusi Keuangan Indonesia
-
KPK Panggil 26 Saksi Kasus Suap Bupati Ponorogo, Keponakan Sugiri Sancoko Ikut Diperiksa