SuaraJatim.id - TNI-Polri sudah menerjunkan 100 personel ke wilayah yang terdampak banjir Kali Lamong di kabupaten Gresik untuk bertugas mengevakuasi warga bersama BPBD dan beberapa relawan peduli bencana.
Danrem Bhaskara Jaya Kolonel Inf Sudaryanto yang sengaja turun langsung ke lapangan untuk memantau di lokasi banjir, Jumat (3/5/2019) mengatakan sudah ada integrasi yang baik antara relawan, TNI-Polri.
"Baik, saya hanya ingin melihat langsung bagaimana kondisi di lapangan mengenai bahaya banjir yang sekarang terjadi. Saya juga sudah melihat sudah ada integrasi antara TNI-Polri dan relawan sudah membantu," kata Sudaryanto.
Lebih lanjut, Sudaryanto menjelaskan karena kondisi yang masih dalam pemantauan dan bisa dikendalikan, pihak TNI-POLRI sementara menurunkan 100 personel, apabila kondisi bencana semakin parah, pihaknya akan menambah personel dari kesatuan lain.
Baca Juga:Soal Ijtimak Ulama III, Ketua PBNU: Alim Ulama itu Bukan Sekadar Pakaian
"Kita lihat nanti jika kondisi bencana semakin parah, tidak menutup kemungkinan akan menambah personel dari kesatuan lain. Total sementara kita terjunkan 100 personel TNI-Polri dengan di bantu relawan," paparnya usai melihat lokasi bencana.
Sudaryanto menambahkan saat ini masih dalam tahap mengevakuasi walaupun memang secara real di lapangan masih ada warga yang tidak mau dievakuasi karena dengan alasan menjaga harta benda di rumah masing-masing.
Meski demikian, TNI-Polri tetap berupaya semaksimal mungkin untuk bisa mendistribusikan logistik, sehingga warga bisa makan dan mengontrol kondisi sanitasi dan kesehatan warga.
"Kita akan bekerja ekstra, masih ada warga yang tidak mau di evakuasi. Kita akan kerja keras untuk mendistribusikan logistik, mengontrol sanitasi dan kesehatan warga," terang Sudaryanto.
Data sementara yang tercatat di posko relawan banjir luapan Kali Lamong hingga hari ini telah menelan kerugian sebesar Rp. 1.370.000.000 dari lima kecamatan.
Baca Juga:Rendam 5 Kecamatan, Banjir Kali Lamong Masuk Fase Darurat
Kontributor : Tofan Kumara