Buku Kumpulan Ilmu Gaib Jadi Pegangan Tabib Palsu di Surabaya Incar Pasutri

Selain buku, polisi menemukan foto dan catatan nama puluhan pasangan suami istri (pasutri) yang telah mencari korban penipuan tabib abal-abal itu.

Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 14 Juni 2019 | 20:45 WIB
Buku Kumpulan Ilmu Gaib Jadi Pegangan Tabib Palsu di Surabaya Incar Pasutri
Ilustrasi. (Foto: ist)

SuaraJatim.id - Polisi masih memburu tabib palsu di Tegalsari, Surabaya lantaran telah menggasak uang banyak warga dengan dalih bisa menyembuhkan segala penyakit melalui ritual-ritualnya.

Meski masih berkeliaran bebas, anggota Tim Anti Bandit (TAB) Polsek Tegalsari Surabaya menyita sejumlah bukti termasuk buku berjudul Kumpulan Ilmu Ghaib saat menggeledah indekos pelaku di Jalan Putat Jaya Timur.

"Dalam pengembangan kasus ini kami menemukan tempat tinggalnya di daerah Jalan Putat Jaya Timur. Dari tempat itu, kami mengamankan beberapa barang bukti yang diduga digunakan sebagai sarana mereka," kata Kanit Reskrim Polsek Tegalsari Iptu Zainul Abidin seperti dilansir Jatimnow.com, Jumat (14/6/2019).

Selain buku, polisi menemukan foto dan catatan nama puluhan pasangan suami istri (pasutri) yang telah mencari korban penipuan tabib abal-abal itu.

Baca Juga:Didakwa Kasus Penipuan Tanah, Caleg Partai Nasdem Mahmud Keberatan

"Dalam catatan target itu berisikan kurang lebih 20 nama pasangan suami-istri yang diduga pasien sekaligus korban dan dilengkapi hari kelahiran (weton) serta ramalan-ramalannya," ujarnya.

Dengan ditemukannya nama-nama pasien, Abidin mengimbau masyarakat yang telah mengalami kasus gendam dengan modus serupa agar melapor polisi.

"Identitas pelaku yang awalnya ada empat pelaku, tiga diantaranya sudah kami kantongi ciri-ciri beserta namanya," tukasnya.

Kasus penipuan terendus polisi berawal dari laporan seorang wanita bernama Ernita (31) yang mengaku kena hipnotis atau gendam tabib palsu tersebut.

Dari aksi penipuan ini, pelaku berhasil membawa kabur uang Rp 1 juta dan sekotak perhiasan milik korban.

Baca Juga:AS Tangkap 50 Orang Terkait Sindikat Penipuan Pernikahan

Ernita mengatakan, aksi penipuan itu berawal ketika korban hendak mengobati penyakit yang diderita Yudha, suaminya. Niat hati ingin sembuh, pasangan suami istri (pasutri) yang tinggal di rumah kos Jalan Tempel Sukorejo, Surabaya ini malah kehilangan harta berharganya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini