Gunakan Besek Saat Iduladha, DeDurian Park Ajak Masyarakat Tanam Bambu

Sudah saatnya belajar budaya tani dan budaya bermasyarakat, tetapi tetap menyatu dengan alam.

Chandra Iswinarno
Senin, 12 Agustus 2019 | 15:26 WIB
Gunakan Besek Saat Iduladha, DeDurian Park Ajak Masyarakat Tanam Bambu
Penggunaan besek di DeDurian Park Wonosalam Jombang Jatim saat membagikan daging kurban ketika Perayaan Iduladha 1440 Hijriah. [Dokumentasi DeDurian Park]

SuaraJatim.id - Ajakan untuk tidak menggunakan plastik saat membagikan daging kurban ketika Iduladha 1440 Hijriah mendapat respon positif dari masyarakat luas. Hal tersebut pula yang dilakukan di DeDurian Park Wonosalam, Jombang, Jawa Timur.

Bahkan, langkah tersebut menjadi tonggak Masyarakat Wonosalam Jombang untuk kembali menyatu bersama alam. Salah satu pendiri Dedurian Park Muhammad Gurning, bahkan memiliki perspektif lebih luas dengan kembalinya penggunaan besek sebagai wadah pengganti plastik.

"Nanti akan lahir lebih banyak lagi pengrajin besek dan bahan bahan dari bambu. Bahkan petani akan semangat menanam kembali bambu dan pisang," tegasnya dalam rilis yang diterima Suara.com pada Senin (12/8/2019).

Menurutnya, momentum ini akan menjadi kebangkitan petani. Lantaran sebelumnya, banyak yang menilai menanam bambu dianggap kurang produktif, maka saat ini pandangan tersebut akan kembali menjadi produktif.

Baca Juga:Pembagian Hewan Kurban Menggunakan Besek Bambu di Masjid Istiqlal

Belum lagi, pemanfaataan lain dengan kembali menanam bambu maka akan pula mejadi bagian penting pengikat air hingga menjadi sumber mata air bagi masyarakat, tambah Gurning yang aktif bergerak dirikan start-up bidang pertanian Goolive.

Pada sisi lain, Dirut DeDurian Park Yusron Aminulloh menilai perlunya inovasi yang tidak meninggalkan nilai-nilai lokal atau "local genius". Ia bahkan menegaskan, sudah saatnya belajar budaya tani dan budaya bermasyarakat, tetapi tetap menyatu dengan alam.

Besek bambu digunakan sebagai wadah daging kurban di DeDurian Park. [Dokumentasi DeDurian Park]
Besek bambu digunakan sebagai wadah daging kurban di DeDurian Park. [Dokumentasi DeDurian Park]

"Salah satu kekuatan lokal masyarakat Wonosalam adalah guyub. Disini masyarakat bisa izin tidak kerja karena sedang membantu tetangganya bongkar rumah hingga membersihkan kebun. Sebuah adat positif yang banyak ditinggalkan masyarakat lain. Maka kami akan belajar pada kekuatan lokal itu," tambah Yusron.

Sebagaimana banyak viral di medsos, pada acara penyembelihan hewan kurban, kini banyak fenomena baru di berbagai kota yakni bergantinya penggunaan plastik untuk wadah daging kurban dengan menggunakan daun pisang dan besek (keranjang dari bambu).

"Kami bangga dan senang masyarakat menyambut antusias program anti plastik ini. Disamping upaya meningkatkan ekonomi para pengrajin besek (tumbu), kami juga mengajak masyarakat hidup sehat tanpa plastik," tegas Direktur Operasional DeDurian Park Rully Anwar.

Baca Juga:Ikuti Imbauan Anies, Masjid Istiqlal Pakai 5.000 Besek untuk Daging Kurban

Bersama dengan komunitas petani dan desa, akan pula digiatkan kembali penanaman bambu dan pisang. Sembari nilai ekonominya ditingkatkan dengan pemanfaatan pada aktivitas sehari-hari, budi daya bambu dan pisang pun harus digiatkan supaya ketersediaannya terjamin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini