Banjir Kepung Ngawi: 15 Desa Terdampak

Banjir terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Ngawi. Air menggenangi beberapa rumah.

Baehaqi Almutoif
Senin, 31 Maret 2025 | 21:51 WIB
Banjir Kepung Ngawi: 15 Desa Terdampak
Ilustrasi banjir. Doa mencegah banjir. [pexels/aamir dukanwala]

SuaraJatim.id - Banjir terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Ngawi. Air menggenangi beberapa rumah.

Menurut informasi yang diterima, banjir disebabkan oleh melupanya Sungai Bengawan Madiun. Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu dalam beberapa hari membuat debit bertambah dan tidak mampu ditampung.

Akibatnya, air pun meluap membanjiri beberapa desa. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 15 desa terdampak banjir dalam peristiwa tersebut.

“Air mulai meluap pada pukul 04.50 WIB, menggenangi jalan-jalan di beberapa kecamatan, terutama di bantaran Bengawan Madiun. Sebanyak lima kecamatan dengan total 15 desa terdampak oleh bencana ini,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dilansir dari BeritaJatim -- pertner Suara.com, Senin (31/3/2025).

Baca Juga:Kronologi Mobil Elf Berpenumpang Terbakar di Tol Madiun

Desa yang terdampak banjir di antaranya, Kecamatan Kwadungan, air menggenangi Desa Simo, Sumengko, Purwosari, Tirak, Dinden, Warukkalong, dan Kendung.

Kemudian banjir juga terjadi di Kecamatan Pangkur, tepatnya di Desa Waruk Tengah, Pleset, Gandri, dan Ngompro. Berikutnya air menggenangi Kecamatan Ngawi, yakni di Desa Mangunharjo), Kecamatan Padas di Seda Bendo dan Banjaransari, serta Kecamatan Geneng di Desa Kersikan.

BNPB menyebut sedikitnya 764 Kepala Keluarga (KK) terdampak dalam banjir kali ini. Rinciannya, tertinggi di Desa Sumengko sebanyak 330 KK.

“Selain itu, banjir juga menyebabkan kerugian materiil berupa 764 unit rumah terdampak dan sekitar 93 hektar sawah terendam dengan tinggi muka air (TMA) berkisar antara 20 hingga 40 cm,” katanya.

Pihaknya menegaskan BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Ngawi segera melakukan assessment untuk mendata korban banjir.

Baca Juga:Kecelakaan Beruntun Melibat Pemudik di Tol Ngawi-Kertosono

Selain itu koordinasi dengan perangkat desa setempat juga dilakukan guna memantau ketinggian air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini