Diduga Keracunan Bakso, 23 Santriwati di Blitar Jalani Perawatan Medis

Sejumlah santriwati itu mengalami gejala sakit perut, muntah, dan pusing setelah menyantap bakso yang mereka makan bersama-sama.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 14 September 2019 | 19:27 WIB
Diduga Keracunan Bakso, 23 Santriwati di Blitar Jalani Perawatan Medis
Seorang santriwati sebuah pondok pesantren putri di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar,Jawa Timur, menjalani rawat inap di puskesmas setempat, Sabtu (14/9/2019). [Suara.com/Agus H]

SuaraJatim.id - Sebanyak 94 santriwati di sebuah pondok pesantren putri di wilayah Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, diduga mengalami keracunan massal akibat menyantap bakso, 23 diantaranya menjalani rawat inap di Puskesmas setempat.

Sejumlah santriwati itu mengalami gejala sakit perut, muntah, dan pusing setelah menyantap bakso yang mereka makan bersama-sama pada Jumat petang (13/9/2019) sebagai menu sahur puasa sunat Bulan Muharam (Asyura).

"Total yang mengalami gejala itu ada 94 anak, tapi yang dirawat inap di Puskesmas ada 23 anak," kata Kepala Puskesmas Nglegok Yudia Supradini, Sabtu (14/9/2019).

Hingga berita ini ditulis, 23 santriwati tersebut masih menjalani rawat inap. Yudia mengatakan sejumlah santriwati itu mengalami gejala sakit perut, muntah, dan pusing pada Sabtu pagi. Tim medis dari Puskesmas sempat datang ke lokasi pondok pesantren tersebut, ujarnya, untuk memeriksa kondisi sejumlah santriwati.

Baca Juga:Heboh Keracunan Massal di Sukabumi, Apa yang Buat Makanan Jadi Beracun?

"Setelah kami periksa, yang kondisinya masih parah kami bawa ke Puskesmas untuk menjalani rawat inap," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang disampaikan para santriwati pada pihak Puskesmas, Yudia mengatakan, sebelum mengalami gejala sakit perut, muntah, dan pusing, para santriwati itu menyantap bakso, Jumat. Lalu, tambahnya, pada Sabtu pagi mereka mengalami gejala sakit perut, muntah, dan pusing.

"Kalau dugaan keracunan kami belum bisa memastikan. Tapi segala kemungkinan bisa terjadi. Termasuk mengarah ke hal itu (dugaan keracunan)," ujarnya.

Untuk itu, kata Yudia, tim dari Puskesmas membawa sampel pentol bakso dari pondok pesantren untuk diuji laboratorium.

Kapolsek Nglegok AKP Lahuri mengatakan polisi masih menyelidiki dugaan kasus keracunan massal yang dialami santriwati pondok pesantren tersebut.

Baca Juga:Tewaskan 2 Orang, Polisi Selidiki Keracunan Massal di Sukabumi

"Masih proses penyelidikan. Kami masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Indikasinya mereka keracunan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini