Sempat Ditengok Jokowi, Pembawa Sampel Garam Madura ke NTT Masih Misterius

"Kami tahu bersama bahwa garam kita itu bagus dan bersih, Kita sangat menyayangkan sekali pemabawa sampel ke NTT itu, sebab sangat bertolak belakang dengan keadaan" katanya.

Agung Sandy Lesmana
Selasa, 15 Oktober 2019 | 04:55 WIB
Sempat Ditengok Jokowi, Pembawa Sampel Garam Madura ke NTT Masih Misterius
Petani garam menemui DPRD Sumenep pada Senin (14/10/2019). [Suara.com/M Madani]

SuaraJatim.id - Pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan bahwa Garam NTT lebih baik ketimbang garam Jawa-Madura rupanya menjadi perhatian serius bagi petani garam di Madura hususnya bagi petambak garam yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Para petambak garam nampaknya sampai saat ini tetap tidak terima dan kesal atas pernyataan yang dilontarkan kepala negara tersebut, mereka meminta Presiden Jokowi merevisi dan mencabut stetmennya yang menyebutkan bahwa Garam NTT lebih baik ketimbang garam Madura-Jawa.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat meninjau panen perdana garam di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 21 Agustus 2018 lalu. 

Selain melakukan aksi berkali-kali karena pernyataan yang diucapkan Presiden tersebut, petani garam di Sumenep juga sempat ingin menemui Jokowi di istana negara agar ucapan Presiden itu segera direvisi.

Baca Juga:Tak Soal Mau Gabung ke Jokowi, Cak Imin Ibaratkan Gerindra Makmum Masbuk

"Kita sudah melakukan protes ke istana, melalui asisten Pak Presiden, Sebenarnya kita tidak menyalahkan Pak Presiden, sebab Pak Jokowi tidak tahu tentang garam, yang sangat kami sesalkan, siapa yang bawa sampel itu," Kata Ubaid petani garam Sumenep usai audensi dengan DPRD setempat, Senin (14/10/2019).

Sebab menurut Ubaid, Garam Madura-Jawa khususnya di Sumenep tidak sejelek gambar yang diperlihatkan kepada Presiden seperti sampel yang ditunjukkan saat di NTT waktu itu. Garam Madura itu bagus, putih, dan bersih.

"Kami tahu bersama bahwa garam kita itu bagus dan bersih, Kita sangat menyayangkan sekali pemabawa sampel ke NTT itu, sebab sangat bertolak belakang dengan keadaan" katanya.

Ketika ditanya siapa pembawa sampel ke NTT itu? Sampai saat ini Ubaid belum mengetahuinya. Namun pihaknya mengakui bahwa ada orang Madura yang hadir dalam acara tersebut, yaitu Ali Mahdi.

Menurut Ubaid, Ali Mahdi adalah orang Madura asal Parenduan Kecamatan Pragaan, Sumenep. Ali Mahdi merupakan mantan Direksi PT Garam yang sekarang bertugas menjadi pendamping garam di NTT.

Baca Juga:YLBHI: Demokrasi di Kepemimpinan Jokowi Jilid II Makin Kelam

"Sepengetahuan saya, Ali Mahdi itu mantan Direksi PT Garam, dia asli Prenduan  Pragaan. Dia orang yang mengklarifikasi masyarakat garam di Desa Pinggir Papas dan Karang Anyar soal sampel itu, Namun saya tidak tahu jelas apakah Pak Ali Mahdi yang membawa sampel tersebut atau bukan, Saya tidak tahu" jelasnya.

Sebelumnya, Budi Susangko, Direktur PT Garam, ketika dikonfirmasi mengaku tidak diundang dalam acara Panen Garam Perdana di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur,  beberapa waktu lalu itu.

Dia hanya menyarankan untuk meminta keterangan dari Ali Mahdi, sebab Ali Mahdi yang hadir dalam acara tersebut.

"Saya tidak diundang dalam acara tersebut mas, mas-nya tanya sama Ali Mahdi, dia yang hadir dalam acara tersebut," kata Budi singkat.

Kontributor : Muhammad Madani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini