SuaraJatim.id - Sumur kuno di Desa Pepe Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur diketahui ditemukan pada Sabtu, (26/10/2019).
Pegiat sejarah dan budaya sekaligus penemu sumur kuno Agung Handoko mengatakan, sumur kuno tersebut diduga memiliki bangunan lain di sekitar lokasi. Lantaran, pohon yang tepat di samping sumur kuno telah roboh karena akarnya tak menembus ke bawah tanah.
"Pohon Kenari ini sudah lama dan tinggi, tapi bisa roboh dengan sendirinya. Ini akarnya enggak ada yang ke bawah. Padahal akarnya tunggang dan kuat. Makanya kita curiga di bawah ini ada struktur bangunan yang tidak bisa ditembus akar ini," kata Handoko, Selasa (29/10/2019).
Handoko juga menyebut sumur kuno tersebut, menurut cerita warga, kualitas airnya sangat jernih. Sumur tersebut juga diduga sering digunakan untuk mandi.
Baca Juga:Tak Hanya Satu, Sumur Kuno Lainnya Juga Ditemukan di Sidoarjo
"Sumber ini, menurut cerita warga dulu air di sini lebih bagus dari air mineral. Semuanya asin, tetapi di sini tawar. Karena yang pernah mengeksplor sumur ini pernah minum dan sering buat mandi oleh warga sekitar karena airnya jernih dan tawar," jelasnya.
Namun setelah diperiksa dan mencoba merasakannya, air tersebut berasa payau. Namun tingkat kejernihan dan ketinggian air sangat tinggi meski musim kemarau.
"Sekarang kondisinya belum setawar kemarin, masih payau. Tapi kejernihan dan tinggi airnya luar biasa meski ini kemarau. Dahulu kala meski semua kemarau ini ada air," katanya.
Untuk diketahui, Sumur kuno dan berbagai pecahan tembikar ditemukan warga di Desa Pepe Tambak, Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Sumur dan pecahan tembikar juga ditemukan di tengah area tambak yang cukup tersembunyi dan jauh dari pemukiman warga. Sumur kuno tersebut diduga berasal dari Kerajaan Jenggala yang usianya lebih tua daripada Kerajaan Majapahit.
Baca Juga:Ditemukan! Sumur Peninggalan Kerajaan Pendahulu Majapahit, Masih Berfungsi
Kontributor : Arry Saputra