Gelaran Pilkades di Desa Ini Benar-benar Rasa Hajatan

Usai mencoblos para pemilih dipersilahkan beramah tamah di dapur yang sudah disediakan oleh panitia yang tak jauh dari tempat pencoblosan.

Chandra Iswinarno
Kamis, 07 November 2019 | 12:17 WIB
Gelaran Pilkades di Desa Ini Benar-benar Rasa Hajatan
Pilkades di Desa Ambunten Tengah, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep. [Suara.com/M Madani]

SuaraJatim.id - Warna-warni penyelenggaraan pemilihan kepala desa (Pilkades) kerap menjadi daya tarik tersendiri bagi warganya. Seperti yang terjadi dalam pilkades serentak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur pada Kamis (07/11/2019).

Dari 174 Desa di wilayah daratan yang melaksanakan pilkades, ada salah satu desa yang menggelar hajatan politik tersebut dengan cara unik. Adalah gelaran pilkades di Desa Ambunten Tengah, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep.

Tidak seperti pada umumnya, pilkades di desa yang memiliki delapan dusun dengan jumlah pemilih sekitar 4.700 warga tersebut, dikemas layaknya hajatan pernikahan. Seperti layaknya pengantin baru, calon yang memperebutkan kursi Ambunten Tengah-1 duduk di pelaminan.

Bahkan, kedua calon kades yang juga pasangan suami istri Lutfi Syarani dan Fatmiyatun memakai pakaian ala pengantin. Lutfi yang mendapat nomor urut 2 memakai jas warna hitam.

Baca Juga:Tak Kuat Ikuti Proses Pilkades, Seorang Nenek Dibopong Petugas ke Rumahnya

Sedangkan, Fatmiyatun yang mendapat nomor urut 1 memakai kebaya warna merah. Keduanya duduk berdampingan sekaligus lengkap dengan dua pagar ayu yang ada di sampingnya.

Para pemilih tampak sangat antusias menggunakan hak pilihnya, bahkan warga merasa senang sebab Pilkades kali ini di Desanya cukup menyenangkan karena mendapatkan makan gratis lengkap dengan rokoknya.

Dari pantauan Suara.com, usai mencoblos para pemilih dipersilahkan beramah tamah di dapur yang sudah disediakan oleh panitia yang tak jauh dari tempat pencoblosan.

"Ini Pilkades rasa manten, Pilkades yang menyenangkan bukan menegangkan, dapat makan dan rokok gratis lagi," ungkap seorang warga setempat, Holil usai mencoblos.

Ketua panitia pilkades, Mursalim mengatakan, pihaknya sengaja mengkonsep Pilkades ini dengan hajatan pernikahan sebab kedua pasangan calon merupakan suami istri.

Baca Juga:Ringkus Tiga Penjudi Pilkades di Jombang, Petugas Sita Uang Rp 10 Juta

Selain itu, Kata Musralim, momentum pilkades di Madura identik dengan istilah pangantan (pengantin) yang berarti pasangan calon dijajar di atas podium untuk diperlihatkan kepada masyarakat.

REKOMENDASI

News

Terkini