"Saya syok. Saya menyalahkan diri saya. Saya nggak tega dan nangis melihat anak saya," cerita sambil mengusap air matanya.
Dina bahkan berharap, dirinya bisa menggantikan penderitaan buah hatinya. Dina tidak rela jika kebahagiaan masa kecil anaknya hilang karena kondisi yang tidak sempurna.
"Saya nggak bisa berkata apa-apa. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kenapa bukan saya yang mengalaminya. Yang saya pikir, bagaimana besarnya nanti," katanya.
Penderitaan Dina makin lengkap setelah mertuanya enggan mengakui anaknya sebagai cucu. Bahkan sejak lahir hingga sekarang, sekali pun mertua tidak pernah menjenguknya.
Baca Juga:Suami Kabur karena Bayinya Hydrocephalus, Kegigihan Dina Menyambung Hidup
Kontributor : Achmad Ali