Rencana Penutupan Jalan Raya Porong, Pedagang: Porong Akan Jadi 'Kota Mati'

Jika Jalan Raya Porong ditutup, kata Safitri, kampungnya akan jadi "kota mati". Jika sudah seperti itu, ia meyakini Warga Porong akan akan sengsara.

Chandra Iswinarno
Selasa, 24 Desember 2019 | 18:08 WIB
Rencana Penutupan Jalan Raya Porong, Pedagang: Porong Akan Jadi 'Kota Mati'
Safitri pedagang warung kopi di Jalan Raya Porong. [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Rencana penutupan permanen Jalan Raya Porong memunculkan banyak penolakan dari warga setempat. Termasuk pedagang warung kopi (warkop) pinggir jalan tersebut yang tak rela jika akses tersebut ditutup.

"Saya tidak rela kalau Jalan Raya Porong ditutup. Sumber saya satu-satunya hanya mengandalkan orang lewat saja. Kalau jalannya ditutup pastinya tidak ada yang lewat dan pembeli saya pasti hilang," kata pedagang warkop Safitri (43) saat ditemui Suara.com pada Selasa (24/12/2019).

Jika Jalan Raya Porong ditutup, kata Safitri, kampungnya akan jadi "kota mati". Jika sudah seperti itu, ia meyakini Warga Porong akan akan sengsara.

"Kalau tetap ditutup pasti akan jadi "kota mati" semua usaha disini tidak akan jalan dan warga tambah sengsara," katanya.

Baca Juga:Rencana Jalan Porong Ditutup, Warga: Cukup Lapindo Saja, Pemerintah Jangan

Safitri menceritakan, selama 25 tahun tinggal di Porong bersama suami dan anaknya, perekonomiannya selalu pas-pasan. Hasil kerja suaminya yang hanya pekerja buruh kupas kelapa, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Lantaran itu, Safitri memutuskan membantu suaminya dengan cara berdagang kopi kecil-kecilan. Anaknya pun juga ikut membantu dengan menjadi polisi cepek.

Keuntungan warkop Fitri hanya berharap dari pengguna Jalan Raya Porong dan warga yang belanja di sekitar Porong.

"Kalau jalannya ditutup, tidak ada lagi pengguna jalan. Kalau tidak ada pengguna jalan, otomatis warga tidak ada yang belanja, baik di toko maupun di pasar. Kondisi itu pasti akan berpengaruh pada warung saya," jelasnya.

Fitri berharap, pemerintah tahu kondisi rakyat kecil sepertinya. Meski sudah ada Jalan Arteri Porong, ia berharap Jalan Raya Porong Lama tetap difungsikan.

Baca Juga:Jalan Raya Porong Bakal Ditutup, Pemprov Pikirkan Toko yang Masih Buka

"Hutang saya banyak. Untuk kebutuhan sehari-hari, saya dan anak saya bantu suami meski hany untuk sedikit. Saya berharap Jalan Porong tetap berfungsi meski sudah ada Jalan Arteri Porong. Saya yakin bukan hanya saya yang menolak," pungkasnya.

Untuk diketahui, Rencana Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII menutup Jalan Raya Porong secara permanen mendapat dukungan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur (Dinas PU Bina Marga Jatim).

Persetejuan tersebut disampaikan Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim Gatot Sulistyo Hadi. Dia beralasan, kondisi jalan tersebut sudah ambles dan dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan.

Kontributor : Achmad Ali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini