Prihatin Kondisi Suami, Istri Anggota DPRD Jember Bawakan Rantang Makanan

Para istri merasa prihatin, karena DPRD Jember tidak memiliki anggaran, bahkan untuk hidangan rapat kerja suaminya.

Chandra Iswinarno
Senin, 13 Januari 2020 | 18:41 WIB
Prihatin Kondisi Suami, Istri Anggota DPRD Jember Bawakan Rantang Makanan
Yuniarti Puji Astuti menyajikan makan siang untuk suaminya, Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto, di ruang Komisi C Gedung DPRD Jember pada Senin 13 Januari 2020. [Suara.com/Ahmad Su'udi]

SuaraJatim.id - Akibat tidak ada alokasi anggaran rapat yang dicairkan Pemkab Jember, anggota DPRD Jember mendapat asupan makanan dari rumah. Bahkan, istri-istri anggota DPRD Jember berbondong-bondong mengantarkan makan siang untuk suami mereka.

Dari pantauan Suara.com, istri anggota DPRD Jember ada yang menenteng tas kain berisi rantang dan kresek kerupuk. Mereka masuk ke ruang Komisi C gedung dewan saat jam makan siang. Kemudian mereka duduk di samping suami masing-masing dan mulai menyajikan hidangan.

"Masak sop, menunya sangat sederhana sekali," kata Yuniarti Puji Astuti, istri Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto pada Senin (13/1/2020).

Dia mengatakan merasa prihatin DPRD Jember tidak memiliki anggaran, bahkan untuk hidangan rapat kerja suaminya. Di antara para istri dewan kemudian kompak mendukung kerja suami mereka dengan mengantarkan makanan.

Baca Juga:Usai Nasbung Warga untuk Rapat DPRD Jember, Istri Dewan Akan Kirim Makanan

Yuniarti menjelaskan saat suaminya menjabat di periode sebelumnya, permasalahan makanan tak pernah menjadi soal. Berbeda dengan kali ini yang membuatnya khawatir akan asupan makanan dan kesehatan suaminya.

"Periode pertama semua tercukupi, tidak perlu tanya sudah makan atau belum. Yang sekarang agak memprihatinkan," kata dia.

Demikian juga Iffah Nurdian istri dari anggota DPRD dari Partai Demokrat Agusta Jaka Purwana yang menyayangkan tak adanya hidangan rapat meski tak keberatan memasak makanan untuk suaminya. Akan mengirim makanan setiap hari, Iffah hari ini membawa masakan baby cumi yang sangat pedas dan paru goreng.

"Karena memang nggak ada jatah, seharusnya ada jatah. Sepanjang jadi dewan baru hari ini kirim makanan. Tapi nggak masalah antar setiap hari, kalau enggak kasihan bapak," kata Iffah.

Staf Sekretariat DPRD Jember Hidayat mengatakan pihaknya kini hanya bisa menyuguhkan teh dan kopi untuk rapat dewan. Lantaran hanya teh dan kopi itu sisa stok hasil belanja anggaran tahun sebelumnya.

Baca Juga:Kisah Warga yang Bagikan Nasi Bungkus untuk DPRD Jember Saat Rapat Angket

Sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jember tahun 2020, belum disepakati hingga macetnya beberapa program belanja. Hidayat mengatakan mereka tidak bisa mengandalkan uang pribadi karena terbatas jumlahnya.

"Tidak bisa menggunakan dompet pribadi karena terbatas," kata dia.

Untuk diketahui, sebelumnya Anggota DPRD Jember Siswono mengatakan kucuran anggaran untuk operasional DPRD Jember berhenti sejak digelar rapat paripurna yang menyepakati pelaksanaan angket pada akhir tahun 2019.

Diakuinya terlambatnya pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 juga menjadi bagian penyebab kurangnya anggaran daerah.

"Tapi kenapa yang di eksekutif jalan di DPR tidak. Ini sama-sama lembaga negara," kata Wakil Ketua Panitia Angket DPRD Jember itu.

Kontributor : Ahmad Su'udi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini