Cosplay Gandrung Zombie Viral di Banyuwangi, Panitia Acara Memohon Maaf

Peserta workshop telah diberitahu tema yang diangkat, ialah riasan karakter horor yang mengangkat kebudayaan setempat.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 17 Januari 2020 | 21:00 WIB
Cosplay Gandrung Zombie Viral di Banyuwangi, Panitia Acara Memohon Maaf
Cosplay Gandrung Zombie yang viral di medsos. [Tangkapan layar akun Youtube BTD Channel]

SuaraJatim.id - Kontroversi cosplay Gandrung zombie menemui titik terang setelah penyelenggara daerah meminta maaf pada segenap budayawan dan pecinta kebudayaan Banyuwangi. Sebelumnya mereka menggelar acara workshop cosplay hingga muncul foto Gandrung zombie yang viral di media sosial.

Mismi yang mewakili panitia daerah mengatakan acara workshop makeup karakter film itu digelar oleh Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI). Banyuwangi yang menjadi salah satu dari 20 daerah penyelenggaraan even rangkaian acara Parfi Award 2020, mendapatkan tema horor.

"Panitia pusat membawa talent sendiri, temanya ini. Workshop makeup ini untuk karakter film, bukan kehidupan sehari-hari," kata Mismi dalam pertemuan di gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Jumat (17/1/2020).

Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa peserta workshop telah diberitahu tema yang diangkat, ialah riasan karakter horor yang mengangkat kebudayaan setempat.

Baca Juga:Aksi Memikat Ribuan Penari Gandrung Sewu

Sebagian peserta workshop terlanjur membawa kostum Gandrung, hingga panitia memutuskan meriasnya menjadi karakter Gandrung zombie, layaknya yang dilakukan di dunia perfilman.

Dia mengaku berperan sebagai panitia lokal yang tupoksinya menyiapkan acara dan menyosialisasikan kepada berbagai pihak. Ia tidak menangani penentuan tema riasan ataupun materi workshop cosplay yang diberikan.

Mismi panitia daerah acara Ghost Mania Festival memohon maaf pada budayawan Banyuwangi di gedung Disbudpar pada Jumat (17/1/2020). [Suara.com/Ahmad Su'udi]
Mismi panitia daerah acara Ghost Mania Festival memohon maaf pada budayawan Banyuwangi di gedung Disbudpar pada Jumat (17/1/2020). [Suara.com/Ahmad Su'udi]

Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Taufik Hidayat menyampaikan tiga kesimpulan di akhir pertemuan tersebut. Pertama untuk memaafkan penyelenggara acara yang menimbulkan keresahan itu, yang kemudian disetujui seluruh peserta pertemuan.

Kedua, menyampaikan PARFI yang berniat membuat film di Banyuwangi, diharapkan berdiskusi dengan budayawan setempat bila terkait seni dan budaya. Terakhir, meminta semua pihak memperhatikan bahwa Gandrung adalah kesenian yang tujuannya untuk digandrungi atau disukai, dan tak memiliki keseraman.

"Gandrung ini indah sesuai namanya, harus dibuat bermartabat," kata Taufik.

Baca Juga:Kampanye di Banyuwangi, Jokowi Akan Disambut Tarian Gandrung

Dalam selebaran, diketahui acara yang bernama Ghost Mania Festival itu digelar di salah satu mal Banyuwangi pada Minggu (12/1/2020). Selain workshop riasan karakter film, digelar juga atraksi seni dan budaya serta mendatangkan artis Ibu Kota.

Acara itu menghasilkan beberapa foto yang menampakkan cosplay Gandrung zombie dan menimbulkan kontroversi di media sosial. Disbudpar Banyuwangi menggelar mediasi untuk meminta klarifikasi penyelenggara dan membahasnya bersama sejumlah seniman dan budayawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini