Fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Fenomena munculnya suara ini dikarenakan adanya stres lingkungan.
“Maksudnya begini: sekarang dari musim kering ke hujan. Memungkinkan terjadinya absorbsi nutrient dari tanah masuk ke tanaman,” kata Wachyu.
“Ketika tumbuhan mengabsorbsi makanan yang banyak, terjadi kelebihan dan muncul tekanan dari dalam ke luar. Karena ada tekanan dari dalam ke luar, yang keluar adalah bahan-bahan sekresi. Bahan-bahan sekresi ini bisa keluar lewat lentisel atau lubang yang ada di batang. Di situ karena tekanan besar akan muncul suara terimpit yang kesannya seperti tangisan,” kata pria yang juga menjabat Wakil Rektor II Universitas Jember ini.
Baca Juga:Terkenal Angker, Pintu Air Jagir Surabaya Dijaga Sosok Buaya Putih?