Tengok Korban Bully yang Diamputasi, Sutiaji: Psikologisnya Jadi PR Kami

Orang nomor satu Kota Malang ini mendukung upaya kepolisian mengusut kasus yang mengakibatkan jari korban MS (13) harus diamputasi.

Chandra Iswinarno
Rabu, 05 Februari 2020 | 18:28 WIB
Tengok Korban Bully yang Diamputasi, Sutiaji: Psikologisnya Jadi PR Kami
Wali Kota Malang Sutiaji (berpakaian hitam) saat mengunjungi SMP 16 Malang, Senin (3/2/2020). [Suara.com/Aziz Ramadani]

SuaraJatim.id - Kasus perundungan di SMPN 16 Kota Malang yang menyebabkan korban MS harus menjalani amputasi di bagian ruas jari membuat Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan penyesalannya.

Orang nomor satu Kota Malang ini mendukung upaya kepolisian mengusut kasus yang mengakibatkan jari korban MS (13) harus diamputasi. Sutiaji menyampaikannya usai menjenguk MS di Rumah Sakit Lavalette Malang pada Rabu (5/2/2020) sore. Dia juga menyerahkan sepenuhnya prosedur hukum kepada kepolisian.

"Kalau dilihat masalah fisik (kekerasan ) ini ditangani kepolisian, saya minta pak Kapolresta untuk ditindak sebagus mungkin," katanya.

Dia juga berharap tindakan yang diambil kepolisian sesuai dengan proporsi dalam menegakan aturan yang berlaku dalam kasus tersebut.

Baca Juga:Setelah Operasi Amputasi, Siswa SMP di Malang Korban Bully Alami Trauma

"Tentu (penindakannya) proporsional, siapapun yang bersalah harus mendapatkan pelajaran, karena ini bukan hanya mencoreng pendidikan Kota Malang tapi juga dunia pendidikan Indonesia," katanya.

Sutiaji menambahkan, penyembuhan trauma pasca operasi amputasi kini menjadi perhatian serius. Sebab, MS harus menerima kenyataan pahit, bahwa satu jari tengah tangan kanannya telah diamputasi.

"Sakitnya bisa sembuh, tapi psikologisnya ini yang menjadi pekerjaan rumah kami," ujarnya.

Untuk diketahui, jari tengah tangan kanan MS (13) terpaksa diamputasi pada Selasa (4/2/2020) malam. Mengetahui kondisi tersebut, pelajar kelas VII itu alami traumatik.

Paman MS, Taufik menuturkan, operasi dilakukan hingga pukul 21.30 WIB. Kondisi MS saat ini memang sudah sadar setelah menjalani operasi. Namun, keponakannya tersebut tampak mengalami traumatik.

Baca Juga:Sadis! Begini Bully Siswa di Malang, Sampai Jarinya Diamputasi

"Tadi malam dia trauma, nangis terus sampai tadi pagi baru kami bisa menenangkan," kata Taufik saat ditemui awak media di Rumah Sakit Lavalette Malang, Rabu (5/2/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini