Khofifah Awasi 65 WNI eks Wuhan yang Pulang ke Jawa Timur Besok

Sebanyak 65 warga Jawa Timur yang telah menjalani masa karantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 14 Februari 2020 | 11:03 WIB
Khofifah Awasi 65 WNI eks Wuhan yang Pulang ke Jawa Timur Besok
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI pada hari kesembilan di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (10/2). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

SuaraJatim.id - Sebanyak 65 warga Jawa Timur yang telah menjalani masa karantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau direncanakan akan dipulangkan dan tiba pada Sabtu (15/2/2020). Mereka diperbolehkan kembali ke daerah masing-masing karena sudah dinyatakan sehat oleh Kementerian Kesehatan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pihaknya secara kontinyu telah berkoordinasi dengan tim kementerian kesehatan untuk mengawal proses pemulangan seluruh warganya.

"Kami akan kawal betul proses pemulangannya. Memastikan ke 65 orang tersebut bisa kembali sehat dan kembali berkumpul dengan keluarganya. Kepulangan mereka sudah ditunggu-tunggu keluarga," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (14/2/2020).

Khofifah berpesan kepada masyarakat Jatim untuk tidak khawatir secara berlebihan dalam merespon kepulangan WNI asal Wuhan tersebut. Ia memastikan mereka yang dipulangkan dalam kondisi sehat.

Baca Juga:Semua Sehat, WNI dari Wuhan Boleh Tinggalkan Natuna 15 Februari

"Kementerian Kesehatan sudah melakukan observasi selama 14 hari dan tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala terinfeksi virus corona. Mereka mengantongi surat keterangan sehat dari Kemenkes, jadi tidak perlu khawatir," terangnya.

Kendati demikian, Khofifah tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman penularan virus corona dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu juga tak menganggap sepele jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala layaknya mereka yang terinfeksi virus corona.

"Kalau ada anggota keluarga yang panas tinggi, batuk, serta sesak nafas, agar segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota setempat," tuturnya.

Serangkaian pencegahan masuknya virus corona ke Jawa Timur di sejumlah pintu masuk telah dilakukan dengan menyiapkan tim kesehatan provinsi dan rumah sakit rujukan. Body Thermal Scanner juga di setiap pintu masuk kedatangan luar negeri dipasang untuk memeriksa kondisi fisik.

"Tim kesehatan yang akan memeriksa kondisi fisik dari orang yang terdeteksi demam. Bagi orang yang terdeteksi demam dan batuk atau sesak akan dilakukan pengawasan di ruang isolasi Rumah Sakit," papar Khofifah.

Baca Juga:Masa Observasi WNI dari Wuhan di Natuna Selesai, Kemenkes Ungkap Fakta

Sedangkan bagi orang yang tidak terdeteksi demam juga telah diberi HAC (Health Allert Cards) atau kartu Kewaspadaan kesehatan. Pemprov juga menyiapkan rumah sakit guna keperluan isolasi pasien dengan pengawasan yaitu RSUD dr Soetomo Surabaya, RSUP dr Soedono Madiun, dan RSUD Saiful Anwar Malang.

Khofifah mebambahkan jika pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinkes Kab/Kota untuk ikut memantau kesehatan orang-orang yang datang dari negara terjangkit/ yang membawa HAC.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan seluruh jajaran terkait. Termasuk dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri. Alhmadulillah, hingga saat ini belum ada ditemukan pasien yang terdeteksi terjangkit virus corona," imbuhnya.

Untuk diketahui, dari 238 WNI yang dibawa pulang dari Wuhan Tiongkok, sebanyak 65 diantaranya berasal dari Jawa Timur. Rinciannya dari Sidoarjo 3 orang, Surabaya 34 orang, Tuban 1 orang, Banyuwangi 1 orang, Bojonegoro 1 orang, Bondowoso 1 orang, Gresik 1 orang, Jember 1 orang, Kediri 4 orang, Lamongan 2 orang, Lumajang 4 orang, Malang 7 orang, Pamekasan 1 orang, Ponorogo 1 orang, dan Probolinggo 3 orang.

Kontributor : Arry Saputra

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini