Ardio, Siswa SD di Mojokerto Dibunuh karena Menang Tarung Gangsing

Terungkap, jika Ardio dibunuh karena menang bertarung main gangsing dengan sang pembunuh yang juga anak-anak.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 05 Maret 2020 | 12:16 WIB
Ardio, Siswa SD di Mojokerto Dibunuh karena Menang Tarung Gangsing
Ardio Wiliam Oktavianto (13), siswa SD Ketemasdungus, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto tewas mengenaskan setelah digebuki temannya. (Beritajatim)

SuaraJatim.id - Ardio Wiliam Oktavianto (13), siswa SD Ketemasdungus, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto tewas mengenaskan setelah digebuki temannya. Terungkap, jika Ardio dibunuh karena menang bertarung main gangsing dengan sang pembunuh yang juga anak-anak.

Pelajar kelas VI ini menang permainan gasing dengan adik kedua tersangka pembunuhan sebelum akhirnya ditemukan sudah menjadi mayat. Guru olahraga SDN Ketemasdungus, Bambang Suriadi bersaksi, bahwa sebelum ditemukan menjadi mayat Jembatan Gumul KM Lamongan 32+400, perbatasan Kecamatan Dawarblandong dan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Rabu (29/2/2020) lalu, korban bermain gasing dengan adik kedua tersangka.

“Peristiwa Dio (korban) berawal dari permainan gasing pada saat istirahat, dua hari sebelum kejadian. Keduanya bermain gasing, cuman SS ini kalah pada saat bermain dengan korban. Rupanya SS marah dan nggak terima, lalu SS ini masuk ke kelas Dio,” ungkapnya, Kamis (5/3/2020).

Masih kata Bambang, SS mendatangi korban ke dalam kelas dan memukul di bagian dada korban. Meski ia dan para guru tidak tahu secara jelas kejadiannya, teman-teman korban yang melihat kejadian tersebut melapor ke pihak sekolah. Yakni jika SS yang memukul korban bukan sebaliknya.

Baca Juga:Tertimpa Ranting, Warga Lebak Tewas Saat Tebang Pohon Kecapi

“SS datang ke ruang kelas korban dan langsung memukul korban di bagian dada. Kami saat kejadian ada di ruang guru tapi ada yang laporan jika Dio menangis dipukul SS. Jadi bukan korban yang memukul SS, seolah-olah seperti dibolak-balik. Yang sebenarnya Dio dipukul sama SS, kenyataannya memang seperti itu,” katanya.

Setelah mendapatkan pukulan di bagian dada, lanjut Bambang, korban tidak melapor. Namun pihak sekolah mengetahui cerita tersebut dari para siswa yang melihat kejadian. Yakni saat SS kalah main gasing dengan korban dan marah sehingga SS mendatangi kelas korban dan melakukan pemukulan.

“Nggak menyangka, soalnya sudah kita damaikan saat kejadian itu. Tapi kenapa malah jadi seperti ini, dua kakak SS tega menghilangkan nyawa Dio. Dio tidak pernah sama sekali memukul SS seperti yang ada diberitakan selama ini. Kami berharap agar SS menyampaikan hal yang benar-benar yang terjadi ke pihak yang berwajib,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini