SuaraJatim.id - Meski tak ada tambahan kasus positif corona atau Covid-19 di Jawa Timur, kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terus bertambah. Kekinian, yang ODP tercatat ada sebanyak 1405 orang dan PDP sebanyak 125 orang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan sudah melakukan berbagai imbauan pencegahan kepada masyarakat hingga lini bawah. Namun masyarakat masih abai untuk mengikuti imbauan ini.
"Imbauan dari aparat desa kecamatan sudah dilakukan. Dari kota dan pemprov dilakukan. Tapi masih banyak masyarakat yang belum ikuti imbauan ini," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Senin (23/3/2020).
Meski yang meninggal baru satu orang yakni di Malang, Khofifah meminta masyarakat untuk tak menganggap sepele wabah Covid-19 yang merebak saat ini.
Baca Juga:Moeldoko: 6 Tenaga Medis yang Gugur karena Corona, Pahlawan Kemanusiaan
"Jangan pernah anggap sepele, hindari keramaian, jangan buat kegiatan yang hadirkan orang banyak," tuturnya.
Tak lupa, Khofifah juga meminta tempat-tempat hiburan malam yang masih dibuka untuk segera ditutup demi pencegahan penyebaran virus ini.
"Kemudian ada maklumat Kapolri yang jadi refrensi jajaran Polda dan Polres kembali imbau hiburan malam belum ditutup sementara tolong segera ditutup," pungkasnya.
Sementara itu, untuk menunjang tenaga medis yang bertugas menangani pasien virus corona atau Covid-19, Pemprov Jawa Timur kini menyiapkan dukungan berupa Alat Pelindung Diri (APD). Selain itu reward juga akan diberikan ke mereka.
Kekinian, Khofifah mengatakan APD tersebut akan dikirimkan ke 63 rumah sakit rujukan yang ada di Jawa Timur. APD tersebut diterima sebanyak 10 ribu yang terdiri dari penutup kepala, masker, kacamata, baju hazmat, sarung tangan dan sepatu.
Baca Juga:Bocah SMP Tanjung Priok Tawuran Cari Hiburan saat Libur Corona, 1 Tewas
"Bahwa akan ada APD 10 ribu. Kita bagikan malam ini ke 63 rumah sakit rujukan," kata Khofifah.
- 1
- 2