2 Pekan Tidur di Ruang Isolasi, Cerita Pasien Corona Lewati Mimpi Buruk

"Itu lima hari yang luar biasa berat. Saya merasakan betapa sakitnya..."

Agung Sandy Lesmana
Minggu, 29 Maret 2020 | 06:10 WIB
2 Pekan Tidur di Ruang Isolasi, Cerita Pasien Corona Lewati Mimpi Buruk
Pasien wanita positif Corona COVID-19 di Blitar. (istimewa).

SuaraJatim.id - Seorang perempuan bernama Christina menceritakan kondisinya saat divonis tertular virus Corona (COVID-19) hingga akhirnya bisa dinyatakan sembuh. Ia sempat diisolasi di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya selama dua pekan.

Awal mula terserang Corona, Christina mengaku mulai merasakan kondisi kesehatannya menurun. Mula dari demam tinggi, lalu disusul badan terasa patah-patah dan kehilangan nafsu makan. Tepat 9 Maret, Christina memeriksakan kondisinya di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya.

"Beberapa hari saya dirawat di RS Mitra Keluarga. Waktu itu napas saya sudah lemas. Dada kanan warnanya abu-abu sudah bisa sembuh karena terapi. Lalu yang kiri memburuk berbentuk embun dan menutup-nutup," ujarnya. 

Ia menjelaskan, pada tanggal 11 Maret dia dibawa ke RSU Unair untuk dilakukan swab tenggorokan dan hidung. Pada saat yang bersamaan, RS Mitra Keluarga sudah mengosongkan pasien. Kemudian, esok harinya, pasien bernama Christina ini dilarikan ke RSUD dr Soetomo dan langsung masuk dalam ruang isolasi khusus.

Baca Juga:Ratusan Jemaah Masjid Kebon Jeruk Diusulkan Diisolasi di Wisma Atlet

Christina, satu dari enam pasien terkonfirmasi positif virus Corona, yang akhirnya sudah sembuh. (Foto: Dokumentasi Humas Pemkot Surabaya).
Christina, satu dari enam pasien terkonfirmasi positif virus Corona, yang akhirnya sudah sembuh. (Foto: Dokumentasi Humas Pemkot Surabaya).

"Saya tahu saat dimasukkan ke ruang isolasi khusus. Dengan kondisi lemas bernapas pun sudah tidak sampai, oksigen tidak maksimal. Saya sendiri di ruang khusus itu bersama alat medis," kata dia.

Selama perawatan super intensif di ruang isolasi khusus itu berlangsung, ibu dua anak ini tidak mengetahui kalau ia tengah mengidap terjangkit pandemi Corona yang sedang mewabah di berbagai belahan dunia.

Bahkan, yang dia tahu, dokter hanya menyampaikan bahwa kondisi pasien harus sembuh, harus kuat dan tidak putus dalam berdoa.

"Ibu harus sembuh, ibu sehat, karena hanya ibu yang bisa membantu diri ibu sendiri, imun ibu yang membentengi ibu sendiri. Itu kata dokter pada saya. Tidak pernah sama sekali dokter dan perawat bilang pada saya tentang virus," kata dia.

Menurut dia, selama beberapa hari dirawat di ruang isolasi merupakan hari paling berat yang pernah dilewati. Setelah keluar dari ruang isolasi khusus yang penuh dengan peralatan medis, Christina harus menjalani tahap berikutnya, yakni masuk ke ruang isolasi tanpa peralatan.

Baca Juga:Ratusan Jemaah Masjid Kebon Jeruk Diisolasi, Begini Kata Jubir COVID-19

"Itu lima hari yang luar biasa berat. Saya merasakan betapa sakitnya. Dokter terus mendukung saya, ibu tidak apa-apa jalan pelan-pelan selangkah dulu dan pakai oksigennya. Lalu setelah itu saya dimasukkan ke ruang yang tidak ada peralatan lagi masih di ruang isolasi juga," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini