Wabah Corona, Pejabat Jatim yang Dilantik Khofifah Baris Berjarak 2,5 Meter

Para pejabat yang dilantik itu berbaris dengan jarak 2,5 meter masing-masing orang.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 12 April 2020 | 17:51 WIB
Wabah Corona, Pejabat Jatim yang Dilantik Khofifah Baris Berjarak 2,5 Meter
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masih saja melantik pejabat di Jawa Timur. (BeritaJatim)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masih saja melantik pejabat di Jawa Timur. Namun pelantikan itu dilakukan dengan standar wabah virus corona.

Para pejabat yang dilantik itu berbaris dengan jarak 2,5 meter masing-masing orang.

Khofifah melantik pejabat eselon 3 dan eselon 4. Pelantikan dilakukan bertahap sesi demi sesi di dalam Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Hal itu dilakukan agar tetap bisa melakukan pengisian jabatan yang masih kosong di lingkungan Pemprov Jatim, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan selama wabah virus corona.

Baca Juga:Tenaga Medis Lakukan Ini Agar Warga Tidak Tolak Jenazah Pasien Corona

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan ada banyak agenda pemerintahan yang tetap harus berjalan dan membutuhkan sumber daya manusia yang terbaik.

Sehingga, pengisian jabatan yang kosong harus segera diisi agar setiap upaya program yang disusun Pemprov tetap bisa berjalan secara maksimal. Baik itu untuk percepatan penanganan Covid-19 maupun untuk berjalannya program Pemprov Jatim yang lain.

“Kami sengaja mencicil pelantikannya, terutama dalam kondisi physical distancing dan menggunakan masker seperti ini. Lazimnya pelantikan eselon 3 dan 4 dilaksanakan di lapangan karena jumlahnya yang banyak. Nah, selama Covid-19 ini, kami melakukan pelantikan secara beruntun dengan maksimal setiap sesi hanya 25 orang saja dan dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi,” kata Khofifah di Surabaya, Minggu (12/4/2020).

Selama masa mencicil pelantikan ini, prosesi pelantikan dilakukan beruntun satu sesi hingga dua sesi setiap harinya. Dengan jumlah pejabat yang dilantik setiap sesinya maksimal sebanyak 25 orang saja.

Dan, setiap orang juga tetap diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan di tengah wabah Covid-19. Di mana seluruh pejabat yang hadir di pelantikan diharuskan mengenakan masker dan juga menjaga jarak masing-masing orang 2,5 meter.

Baca Juga:Daftar Bantuan yang Diterima Warga Bekasi, Depok dan Bogor Selama PSBB

“Semula rencana kami melakukan pelantikan pada awal bulan Maret lalu. Tapi karena ada dinamika Covid-19, maka kami mulai mencicil pelantikannya sejak akhir bulan Maret kemarin. Ini harus kami lakukan agar posisi yang kosong segera terisi,” paparnya.

“Karena Pemprov Jatim harus mengejar pelaksanaan Perpres 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi Jatim, kemudian juga persiapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021, penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan sebagainya,” imbuhnya.

Mulai akhir Maret lalu, Gubernur Khofifah tercatat sudah melakukan pencicilan pelantikan pejabat eselon tiga maupun empat di banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mulai Dinas Sosial, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Selain itu, pelantikan juga dihelat untuk pejabat di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kependudukan, Dinas Perkebunan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Dinas PU Bina Marga, Disperindag dan Badan Penelitian dan Pengembangan.

Saat ini, sekitar sepuluh OPD lagi yang akan segera melaksanakan pelantikan pejabat eselon 3 dan 4 . Diharapkan sebelum bulan Ramadan semua pengisian jabatan administrator dan pengawas di lingkungan Pemprov Jatim telah tuntas.

“Demi melakukan maksimalisasi kinerja saat pandemi Covid-19, bahkan ada pelantikan di hari Sabtu atau Minggu khususnya untuk BPBD dan Dinas Sosial. Karena kita benar-benar harus mengatur waktu dan tempat yang tidak seleluasa saat tidak ada pandemi Covid-19, sementara kita harus melakukan banyak hal khususnya terkait penanganan wabah Covid-19 di Jawa Timur,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini