SuaraJatim.id - Warga di Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur dihebohkan dengan adanya temuan sesosok mayat berjenis kelami pria di tengah hutan.
Saat kali pertama ditemukan pencari madu hutan bernama Sugeng Purnomo, jasad yang belum diketahui identitasnya itu dalam keadaan telanjang.
Jasad tersebut pertama kali ditemukan seorang pencari madu hutan bernama Sugeng Purnomo, warga Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Kapolsek Jabung, AKP Samsul Hidayat mengatakan, korban ditemukan di tepi sungai, di wilayah hutan lindung petak 7E RPH Slamparejo, Desa Slamparejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Baca Juga:Update Corona Sabtu 25 April: Kasus Positif Capai 8.607, Sembuh 1.042 Orang
“Jenazah korban awalnya belum diketahui identitasnya. Ditemukan pertama kali dalam kondisi telanjang oleh pencari madu,” kata Syamsul diwartakan Berita Jatim, Sabtu (25/4/2020).
Menurut Samsul, jenazah korban akhirnya dapat diketahui identitasnya, ketika keluarga korban mengetahui ciri-ciri dan baju yang dipakai.
“Jenazah korban diketahui bernama Muhamad Mustofa (50), warga Dusun Krajan, Desa Blarang, Tutur, Kabupaten Pasuruan,” kata mantan Kasat Narkoba Polres Malang ini.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, lanjut Samsul, korban telah meninggalkan rumah sejak 11 hari lalu, atau pada Senin (13/4/2020). Keluarga korban beserta tetangga sudah mencari di desa sebelah, namun hasilnya selalu nihil.
“Korban diduga pikun, pihak keluarga mengakui bahwa korban sudah pernah meninggalkan rumah sebelumnya,” terangnya.
Baca Juga:Tepergok Warga Beraksi Jelang Sahur, Budi Diguyur Bensin, Lalu...
Terpisah, Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Penanggulangan Bencana (PB) PMI Kabupaten Malang, Muji Utomo menjelaskan, evakuasi jenazah korban melibatkan anggota Polsek Jabung, Koramil, Muspika Jabung, relawan PMI Kabupaten Malang, RAPI, warga Desa Kemiri, dan warga Desa Blarang.
“Setelah mendapat informasi ada temuan mayat, relawan PMI langsung mendatangi lokasi untuk assessment, mengevakuasi korban bersama beberapa pihak lainnya, dan mencari informasi pihak keluaga untuk mengabari,” kata pria yang akrab disapa Mbah Tomo ini.
Setelah berhasil dievakuasi, lanjut Mbah Tomo, jenazah korban langsung dibawa ke KM RSSA untuk divisum.
“Pihak keluarga awalnya meminta jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka. Tapi, atas arahan dari pihak polsek, jenazah korban tetap dibawa ke KM RSSA untuk diotopsi atau visum,” kata dia.