Dengan keterbatasan fisik yang ia miliki, dirinya harus memutar otak, untuk tetap berjualan karena setoran bank yang harus dia tanggung.
"Ambil bank mingguan. Rp150.000 per hari selasa. Saya beli krupuk, minuman dan mi ini nyuruh orang dan membayar," akui dia dengan nada memelas, Minggu (05/04/2020).
Kata dia, untuk makan dirinya dikasih oleh tetangga dan menyuruh orang untuk memasak.
"Kaki saya tidak kuat sejak saya jatuh di Tegalan. Mau bagaimana lagi, daripada saya pulang dan bolak-balik saya tinggal saja di sini," ungkapnya.
Baca Juga:Wajib Punya Rp15 Juta, Nasib Janda Sebatang Kara Gagal Dapat Bantuan RTLH
Ibu renta ini juga mengaku tidak malu, meskipun tinggal di poskamling itu serta sesekali jadi cibiran warga.
"Yang malu itu yang nyolong. Saya di sini jualan nak. Saya juga ingin hidup, ya cari uangnya di sini," kata dia kepada Suaraindonesia.co.id, sambil meneteskan air mata.
Meskipun banyak bantuan dari pemerintah yang digelontorkan, dirinya mengaku tidak pernah mendapatkan.
Bahkan, menurutnya, ada tetangga yang mampu malah mendapatkan.
"Hanya saya tidak dikasih katanya karena tidak dapat KK. Ya sudah lah, mungkin bukan rejeki ibu," ungkapnya.
Baca Juga:Orang Miskin Sebatang Kara Tak Dapat Bansos Anies, Warga Bermobil Dapat
Sementara salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya membenarkan, kalau ibu lansia itu tidak pernah mendapatkan bantuan.