Pasar Oro-Oro Dowo, Pasar Pertama di Jatim Terapkan Era New Normal Corona

Ini dilakukan setelah berakhirnya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malang Raya.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 01 Juni 2020 | 13:48 WIB
Pasar Oro-Oro Dowo, Pasar Pertama di Jatim Terapkan Era New Normal Corona
Pasar di Malang (BeritaJatim)

SuaraJatim.id - Pasar Oro-Oro Dowo menjadi pasar pertama di Jawa Timur yang menerapkan standar new normal wabah virus corona. Ini dilakukan setelah berakhirnya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malang Raya.

Malang bersiap memasuki masa transisi New Normal. Tak luput dari pemantauan, Pasar Oro-Oro Dowo menjadi pasar percontohan pertama di Jatim untuk memasuki masa New Normal.

Sekda Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono meninjau langsung Pasar Oro-Oro Dowo sekaligus membagikan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan face shield kepada penjual dan pengunjung di pasar tersebut.

“Pasar ini sudah bersih, masyarakatnya juga terpantau lebih tertib. Saya rasa bisa jadi salah satu pasar yang menjadi percontohan untuk menghadapi fase baru atau New Normal,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Gugus Tugas Covid 19 Provinsi Jatim itu, Minggu (31/5/2020).

Baca Juga:PSBB Malang Raya Resmi Berakhir, Khofifah: Bersiap Menuju New Normal

Ada dua pasar yang jadi sasaran Pemprov Jatim membagikan alat pelindung diri. Yakni di Pasar Klojen dan Pasar Oro-oro Dowo. Total ada 1000 masker, 2000 pasang sarung tangan, 350 hand sanitizer, 500 face shield, 5 liter sabun cair, dan 4 buah wastafel.

“Walau masa PSBB berakhir, para pedagang di pasar juga masih menggunakan sistem buka ganjil genap. Memang Malang Raya ini saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tergolong siap. Maka hanya butuh satu putaran PSBB dan kini siap menuju new normal. Semoga masa transisinya nanti juga cukup 7 hari dan tidak diperpanjang menjadi 14 hari,” papar Heru.

Sementara itu, Walikota Malang, Sutiaji mengungkapkam saat masa transisi ini, diharapkan masyarakat Kota Malang tetap waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19 secara disiplin.

Menurutnya, dengan langkah itulah penyebaran virus Covid-19 dapat ditekan.

“Masa New Normal bukan berarti kita kembali normal seperti sebelum Covid-19. Namun kita harus bisa hidup berdampingan dengan Covid-19 pada masa tatanan hidup yang baru,” tandas Sutiaji.

Baca Juga:Lockdown, Nasi Padang dan Bakso Malang Laris Manis di Inggris

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini