Klaster Baru COVID-19 di Jatim, Ratusan Orang Hadiri Pelantikan Kepsek SMA

Pelantikan digelar di Kantor BKD Provinsi Jatim.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 03 Juni 2020 | 09:44 WIB
Klaster Baru COVID-19 di Jatim, Ratusan Orang Hadiri Pelantikan Kepsek SMA
Warga beraktivitas di Pasar Kupang Gunung, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (17/5). [ANTARA FOTO/Didik Suhartono]

SuaraJatim.id - Saat Jawa Timur menjadi daerah paling banyak penularan virus corona, pemerintahnya sendiri menggelar acara yang melibatkan orang banyak. Dinas Pendidikan Provinsi Jatim pada 20 Mei 2020 mengadakan pelantikan pengawas dan kepala sekolah tingkat SMA se-Jatim.

Pelantikan digelar di Kantor BKD Provinsi Jatim. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim, Nurcholis menjelaskan peserta pelantikan itu adalah para pengawas dan kepala sekolah tingkat SMA se-Jawa Timur.

Peserta sebanyak 240 orang yang terbagi menjadi empat gelombang. Ada peserta pelantikan yang meninggal berasal dari Mojokerto dengan KTP Jombang, dan sudah dimakamkan di Jombang. Kemudian, peserta yang konfirmasi positif juga dirawat di RSUD Kota Mojokerto.

Peserta dari Mojokerto termasuk gelombang pertama pada acara pelantikan. Sedangkan, Jombang masuk gelombang keempat. Untuk Jombang, sudah terdata 20 orang yang sudah diperintahkan isolasi mandiri dan pada Selasa (2/6/2020) besok akan dilakukan rapid test.

Baca Juga:Jenguk Ortu Sakit di Surabaya, Suami Istri di Jember Langsung Kena Corona

“Setiap tamu yang masuk ke kantor BKD Jatim telah melewati sejumlah protokol kesehatan ketat yang disediakan. Kami BKD Jatim hanya ketempatan saja sebagai lokasi pelantikan, karena ruangan kami berkapasitas 500 orang. Penyelenggara pelantikan adalah Dinas Pendidikan Jatim,” kata Nurcholis kepada wartawan di kantornya, Selasa (2/6/2020) malam.

Mereka yang mau masuk ke kantor BKD Jatim, menurut dia, harus melewati dulu Bilik Desinfektan, kemudian juga disediakan 12 kran air untuk cuci tangan menggunakan sabun. Setelah itu, tamu juga harus melalui cek suhu tubuh dengan thermo gun.

“Ada dua petugas Satpol PP yang berjaga di depan pintu. Kemudian, mereka juga disemprot lagi dengan hand sanitizer,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Kadis Pendidikan Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi saat dikonfirmasi wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (1/6/2020) malam membenarkan, bahwa ada seorang pengawas sekolah yang meninggal.

“Saya dapat baru info itu pada sore setengah malam tadi. Pasien masuk ke RS awalnya mengeluh sakit lambung. Saya belum dapat informasi apakah meninggalnya itu karena terjangkit Covid-19 atau lambung sesuai keluhan awalnya,” katanya.

Baca Juga:CDC: Paduan Suara Berpotensi Jadi 'Super-Spreader' Virus Corona

Pengawas sekolah yang meninggal itu, menurut Wahid, benar adanya yang bersangkutan ikut pelantikan beberapa minggu lalu di kantor BKD Provinsi Jatim.

“Sebelum pelantikan sudah dilakukan protokol kesehatan yang ketat, yakni cuci tangan dengan sabun, pakai masker, menjaga jarak dan membawa hand sanitizer. Saya akan minta agar dilakukan rapid test kepada seluruh pengawas dan kepala sekolah yang ikut pelantikan tersebut,” pungkas Wahid.

Surabaya zona hitam

Penyebaran Virus Corona atatu Covid-19 di Ibu Kota Jawa Timur pada Selasa (2/6/2020) sudah tidak lagi masuk dalam zona merah, tetapi kini sudah menjadi zona hitam.

Berdasarkan data yang diakses Suara.com pada laman https://infocovid19.jatimprov.go.id, Selasa (2/6/2020) pada pukul 19.04 WIB, tercatat sebanyak 2.748 warga di Surabaya positif Corona, sedangkan pasien dalam pengawasan 3.083 orang.

Sedangkan dari data keseluruhan jumlah kasus positif Covid-19 di Jatim mencapai 5.132 orang dengan rincian kasus dengan total 3.858 dirawat sedangkan 429 dinyatakan meninggal, sementara terdapat 799 kasus yang sembuh. Sedangkab jumlah PDP 6.754 orang, serta 24.923 berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Sementara dalam peta yang diakses, terlihat Kota Surabaya menghitam lantaran tingginya kasus positif Covid yang mencapai 2.478 kasus.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengemukakan, per Selasa 2 Juni 2020 terdapat penambahan kasus sebanyak 194 kasus baru, sehingga total kasus positif Jatim bertambah hingga 5.132.

Meski begitu Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh tenaga medis dan para medis yang bekerja keras luar biasa. Lantaran, total pasien positif Virus Corona atau Covid-19 yang sembuh di Jawa Timur (Jatim) mencapai 799 orang atau setara 15,57 persen.

"Terus meningkatnya angka kesembuhan di Jatim ini berkat kerja keras tim tenaga kesehatan di 38 Kabupaten/Kota. Perang melawan covid-19 ini belum berakhir, jadi kepada masyarakat dimohon tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa [2/6/2020].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini