Predator Seks Fetish Gilang Masih Hilang, Keluarga Minta Maaf ke UNAIR

Meski Gilang belum bisa ditemui, kekinian, keluarga dari Gilang sudah berkenan menemui pihak kampus.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 04 Agustus 2020 | 14:50 WIB
Predator Seks Fetish Gilang Masih Hilang, Keluarga Minta Maaf ke UNAIR
fetish kain jarik (Twitter)

SuaraJatim.id - Perkembangan penanganan kasus fetish kain jarik dengan terduga mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya bernama Gilang, pihak kampus telah melakukan audiensi.

Meski Gilang belum bisa ditemui, kekinian, keluarga dari Gilang sudah berkenan menemui pihak kampus. Pertemuan dilakukan untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang menjadi kekhawatiran publik saat ini.

"Keinginan kami sebenarnya bertemu langsung dengan mahasiswa kami. Ternyata sampai kemarin tidak bisa, tapi pihak keluarga sudah berkenan hadir diwakili oleh ibu dan kakaknya," ujar Wakil Dekan I FIB Unair Puji Karyanto dalam pernyataan persnya, Selasa (4/8/2020).

Puji mengatakan, sebetulnya pihak kampus ingin Gilang hadir sendiri memberikan klarifikasi atau pernyataan darinya mengenai dugaan pelecehan seksual yang dilakukannya kepada mahasiswa lain.

Baca Juga:Polisi Buka Posko Kasus Fetish Kain Jarik, Korban Bisa Lapor ke Nomor Ini

"Pada dasarnya kami ingin klarifikasi beberapa hal yang dilakukan oleh mahasiswa kami yang dianggap meresahkan itu. Nantinya pernyataan tersebut akan menjadi bahan komisi etik untuk tindakan selanjutnya," katanya.

Dari audiensi yang dilakukan, pihak kampus dengan keluarga Gilang memiliki perasaan yang sama yaitu menyesali terkait apa yang membuat ramai di media sosial dan kekhawatiran masyarakat.

"Pada dasarnya mereka juga sama dengan kami, menyesalkan terkait apa yang membuat riuh rendah di media sosial dan masyarakat yang mengetahui soal ini," lanjutnya.

Kampus pun juga tidak bisa memaksa Gilang hadir atau menjemputnya secara paksa karena domain tersebut ada di pidana kriminal yang rananya dilakukan oleh tenaga penegak hukum.

"Kami kan lembaga pendidikan akademik, nggak punya alat untuk melacak keberadaanya. Itu bukan tugas kami. Kami,fokusnya pada pelanggadan akademik dan etika berperilaku di kampus," kata Puji.

Baca Juga:Parah, Foto Korban Fetish Gilang Jadi Bahan Bercandaan dan Dibuat Mainan

Puji menilai bahwa Gilang sudah meresahkan dan mencemarkan nama baik kampus. Namun apabila ada itikad baik dari mahasiswa semester 10 tersebut untuk datang langsung ke kampus akan sangat dihargai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini