Gadis SMK Tinggal di Kandang Ayam, Terpaksa Beli HP untuk Belajar Online

Dia hidup serba miskin di kandang ayam selama 3 tahun bersama ibu dan adiknya.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 09 Agustus 2020 | 15:12 WIB
Gadis SMK Tinggal di Kandang Ayam, Terpaksa Beli HP untuk Belajar Online
Seorang pelajar SMKN 1 Magetan, Indriana Setya Rahayu tinggal di kandang ayam bersama orangtuanya. Gadis 16 tahun itu hidup miskin. (TimesIndonesia)

SuaraJatim.id - Seorang pelajar SMKN 1 Magetan, Indriana Setya Rahayu tinggal di kandang ayam bersama orangtuanya. Gadis 16 tahun itu hidup miskin.

Tapi dengan kebijakan belajar online dari Kementerian Pendidikan dan sekolahnya, Indri terpaksa minta orangtuanya untuk membelikan ponsel pintar.

Dia hidup serba miskin di kandang ayam selama 3 tahun bersama ibu dan adiknya.

Warga asal Desa Sumber Sawit, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini tinggal di rumah tak layak huni atau bekas kandang ayam.

Baca Juga:6 Laptop Murah untuk Belajar Online, Harga di Bawah Rp 5 Juta

Untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan kehidupan sehari-hari, Indriana bersama ibunya mengais rezeki dengan cara mengumpulkan sisa-sisa padi di sawah warga yang usai di panen.

"Saya juga ikut bantu ibu membuat besek sampai lembur supaya bisa makan dan sekolah," ungkap Indri, Minggu (9/8/2020).

Tak berhenti di situ, sebuah perhiasan berharga milik ibunya pun rela dijual untuk membeli handphone (HP) dan kuota internet agar bisa mengikuti belajar secara daring di masa pandemi Covid-19 ini.

"Kalau mau belajar online dulu bingung karena tidak punya HP. Jadi, terpaksa ibu harus jual perhiasan agar bisa membelikan HP dan kuota internet. Sehari ada tiga sampai empat mata pelajaran, semua harus dikerjakan melalui internet," ujarnya sembari mengusap air mata.

Berdasarkan informasi, pelajar SMKN 1 Magetan tersebut tinggal di bekas kandang ayam karena ibunya tak mampu menyewa rumah usai bercerai.

Baca Juga:Belajar Online Banyak Kendala, Mendikbud Akan Keluarkan Kurikulum Baru

Keluarga ini sudah sekitar satu tahun tinggal di rumah tak layak huni dengan sisi bangunan yang hanya tertutup terpal dan anyaman bambu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini