Selain itu, Hermawan mengingatkan agar warga Jatim tak jumawa atau bersuka ria dulu, karena sewaktu-waktu kondisi Jatim bisa berubah."
Sementara, terkait zona oranye COVID-19 di Surabaya, survei tersebut hanya sebatas potret, yang bisa saja sewaktu-waktu berubah menjadi merah atau hijau, tergantung dari upaya pencegahan dan penanganan yang dilakukan," katanya lagi.
Sementara, dr Windhu Purnomo yang turut hadir sebagai pembicara di acara tersebut, mengingatkan pada Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya untuk terus waspada, terlebih lagi survei sendiri hanya potret yang sewaktu-waktu bisa berubah kondisinya."
Secara umum, survei potret hari ini dikeluarkan besok bisa berubah, karena sifatnya sesaat. Survei menangkap kecenderungan bukan seterusnya, ini hanya melandasi kebijakan yang lebih lama, contoh tentang pelonggaran ekonomi, kalau dilepas begitu saja cost-nya korbannya banyak," ujar Windhu.
Baca Juga:Jangan Langsung Dibuang, Masker N95 Bekas Masih Efektif Memblokir Virus
Ia memberikan gambaran, agar pemerintah setempat bisa menjalankan hal tersebut, sehingga perekonomian tidak mati suri.
"Strategi yang dihasilkan membagi waktu kerja, separuh masuk pagi separuh masuk siang, kenapa tidak bisa diterapkan di pelayanan publik seperti pasar, yang biasa buka di jam malam silahkan, tapi dicatat kalau kapasitas 10 dan melebihi ya dibatasi diatur, sehingga ekonomi nggak perlu mati," imbuhnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa