Pagar Sudah Ketemu, Kini Arkeolog Fokus Gali Bangunan Candi Gedog

"Hari inikita fokus ke empat titik dulu. Ini untuk mengetahui ada bangunan apa," kata Nugroho.

Muhammad Taufiq
Senin, 05 Oktober 2020 | 16:15 WIB
Pagar Sudah Ketemu, Kini Arkeolog Fokus Gali Bangunan Candi Gedog
Lokasi eskavasi Candi Gedog di Blitar, Jawa Timur (Foto: Farian)

SuaraJatim.id - Eskavasi lanjutan Candi Gedog di Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar dilakukan. Tim arkeolog dari Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, mulai menggali sejumlah titik di bangunan yang terkubur tanah tersebut.

"Hari ini kita fokus ke empat titik dulu. Ini untuk mengetahui ada bangunan apa. Apakah berupa candi atau petirtaan," kata Arkeolog BPCB Trowulan, Nugroho Harjo Lukito, Senin (5/10/2020).

Ia menjelaskan, arkeolog akan memetakan lebih dulu tempat titik lokasi eskavasi pertama dilakukan. Hal ini untuk memadukan hasil eskavasi pertama dengan penggalian lanjutan yang akan dilakukan.

Selain memadu-padankan, pemetaan itu dilakukan untuk mengetahui konteks candi serta dipakai untuk melihat kedudukan pagar dan bangunan Candi Gedog.

Baca Juga:Temuan Cagar Budaya di Kandangan Kediri Diduga Permukiman Kerajaan Panjalu

"Pagar sudah kita temukan. Kita akan gali di bagian tengah yang diprediksi ada bangunan candi," ujarnya.

Pantauan di lapangan, eskavasi pertama sudah terlihat ada struktur pagar yang terkubur tanah. Pagar dengan material berupa batu bata itu memanjang dari utara ke selatan.

Lokasinya berada di sebelah barat pohon beringin dan berada di pematang sawah warga. Dalam proses penggalian, arkeolog BPCB Trowulan membawa tujuh orang penggali.

Candi Gedog ini kali pertama terindikasi ketika oleh Toiran, warga setempat menemukan arca kepala Kala pada Minggu (1/9/2019) silam. Lokasi arca ini berjarak sekitar 25 meter dari punden Joko Pangon, sebuah tempat di bawah pohon beringin yang disakralkan warga.

Temuan ini dilaporkan lalu ditinjau oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar sehari setelahnya. Petugas juga menemukan koin kuno serta batu bata dengan dimensi ketebalan 5-7 cm, lebar 21 cm dengan panjang maksimal 37 cm.

Baca Juga:Lama Terpendam, Ditemukan Situs Purbakala Diduga Candi di Piyungan

Setelah itu, temuan benda purbakala di lahan jagung Toiran dipasangi garis polisi. Setelah tim arkeolog memeriksa, barulah diputuskan perlu dilakukan eskavasi pertama dan berlanjut hingga penggalian yang dilakukan hari ini.

Sebelum mulai dieskavasi lebih dulu dilakukan kenduri di sekitar lokasi. Beberapa pejabat instansi Pemkot Blitar dan masyarakat mengikutinya.

Eskavasi Candi Gedog seperti yang ditulis oleh Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java volume II itu dilakukan selama sepekan ke depan. Eskavasi akan berakhir pada 14 Oktober 2020.

Kenduri ini dilakukan agar proses eskavasi ini berjalan lancar. Ya mudah-mudahan dalam eskavasi ini ditemukan induk dari bangunan candi ini," imbuh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Tri Iman Prasetyono.

Pelaksanaan Eskavasi Candi Gedog (Farian)

Kontributor : Farian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini