SuaraJatim.id - Pemerhati sejarah Kabupaten Kediri langsung melakukan survey di lokasi temuan cagar budaya yang diduga komplek Kerajaan Panjalu di Kandangan, Kediri.
Berdasarkan pengamatan, kuat dugaan benda – benda tersebut berupa lesung, peralatan rumah tangga, gerabah, serta terowongan bawah tanah. Dari temuan itu diindikasikan bahawa, lokasi tersebut merupakan komplek pemukiman padat penduduk.
Novi Bahrul Munib, pemerhati sejarah Kabupaten Kediri mengatakan, secara kontekstual memang daerah Jerukwangi dan Kandangan banyak ditemukan benda – benda bersejarah, terutama temuan dari masa Kerajaan Panjalu.
Di sana misalnya, pernah ditemukan jobong sumur yang saat ini berada di Balai Desa Kandangan adalah peninggalan masa kerajaan Jayabaya, bahkan berdasar dari laporan Belanda pernah ditemukan Prasasti Kandangan atau yang dikenal dengan Prasasti Kusmala yang saat ini berada di museum Airlangga Kota Kediri.
Baca Juga:Lubang Sumur di Situs Candi Patakan Disebut Jadi Bunker Raja Airlangga?
Dari Prasati Kusmala tersebut didapat informasi menarik yaitu pembangunan Bendungan Kusmala oleh Sanga Panji Pupon. Karena bandungan itulah kerajaan mendapat manfaat besar, yaitu membuat makmur masyarakat di timur Kota Dhaha.
Dengan begitu, Raja Matahun yang merupakan bangsawan dari Kerajaan Majapahit diberikan anugerah hadiah kepada Sanga Panji Pupon dan masyarakat di sekitar bendungan kusmala kaitannya untuk merawat bendungan kusmala.
"Atas temuan situs Jerukwangi tersebut ada indikasi berkaitan dengan bendungan kusmala," ungkap Novi, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Senin (28/09/2020).
Novi menambahkan, kuatnya indikasi keterkaitan penemuan prasasti Kusmala dengan situs Jerukwangi adalah Desa Jerukwangi dan Kandangan berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Konto. Sehingga kemungkinan besar bangunan bendungan ada hubungan dengan instalasi kearian tersebut berada di sekitar DAS Kali Konto.
DAS Kali Konto ini merupakan salah satu instalasi untuk mengendalikan aliran sungai konto untuk dimanfaatkan masyarakat yang backgroundnya saat itu adalah petani.
Baca Juga:Makam Keturunan Sunan Giri di Gresik Nyaris Rusak Tertimpa Pohon Besar
Sementara dilihat dari indikator lain berupa temuan keramik, ada indikasi masa kerajaan Majapahit, dan Panjalu sehingga kemungkinan pemukiman di Jerukwangi tersebut berada dari masa Panjalu diteruskan masa Majapahit akhir.
Hal itu bisa dibuktikan dari temuan prasasti atau angka tahun yang ada di sekitar Jerukwangi dan Kandangan. Untuk temuan terowongan di bawah temuan struktur bata, sehingga diyakini terowongan tersebut ada dua kemungkinan fungsinya, yakni sebagai drainase pemandian dari permukiman serta untuk sarana irigasi pertanian.