SuaraJatim.id - Polri tengah menyelidiki dugaan adanya oknum anggotanya yang melakukan kegiatan acara dangdutan di tengah pandemi Covid-19. Beberapa anggota yang diduga terlibat pun kekinian tengah diperiksa oleh Propam.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengungkapkan salah satu yang diperiksa yakni Kasat Lantas Polres Pasuruan, Jawa Timur.
Menurut Awi, Bid Propam Polda Jawa Timur kekinian tengah memeriksa Kasat Lantas Polres Pasuruan yang lama dan baru. Keduanya diduga hadir dalam acara dangdutan pisah sambut bertajuk 'Malam Keakraban Satlantas Polres Pasuruan' pada 3 Oktober 2020.
"Ada acara pisah sambut Polres Pasuruan Kasat Lantas, ini untuk yang terlibat Kasat Lantas lama dan baru telah diperiksa Propam," kata Awi di Mabes Polri, Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/10/2020).
Baca Juga:Annisa Bahar Demo Anies di DPRD DKI, Minta Dangdutan Diizinkan
Selain itu, Awi menyampaikan bahwa Bid Propam Polda Jawa Timur juga tengah memeriksa anggota Polsek Gondang, Tulungagung, Jawa Timur. Mereka yang diperiksa merupakan anggota yang diduga hadir dalam acara dangdutan hingga videonya viral di media sosial.
"Sudah dipanggil Propam dan diperiksa. Kejadiannya adalah tanggal 9 Agustus 2020. Sudah masuk new normal," ujar Awi.
Video viral di lini masa media sosial sebelumnya menunjukkan sejumlah oknum anggota Polri dan TNI tengah berjoget ria diiringi lantunan musik dangdut di tengah situasi pandemi Covid-19.
Video berdurasi 30 detik itu salah satunya diunggah oleh akun twitter @FKTMB (Forum Komunikasi tanah Merah Bersatu). Dari video tersebut tampak sejumlah oknum anggota Polri dan TNI berjoget ria diiringi musik dangdut berjudul "Kandas" yang dipopulerkan Evie Tamala.
Selain itu, ada video serupa di tempat lain yang memperlihatkan dua penyanyi dangdut wanita sedang menghibur puluhan anggota polisi bersabuk putih, dan beberapa tak menggunakan masker.
Baca Juga:Polisi Goyang Bareng Biduan saat Corona, DPR: Mana Mungkin Warga Bisa Patuh
Dua biduan tersebut menyanyikan lagu berjudul "Satu Hati Sampai Mati" yang dipopulerkan Gerry Mahesa.
Dari latar panggung terlihat tulisan "Malam Keakraban Satlantas Polres Pasuruan" di Jawa Timur.
Kedua postingan itu pun menuai komentar bernada kecaman dari warganet. Mereka mengecam ulah oknum anggota polisi yang biasa menindak warga pelanggar protokol kesehatan justru melanggar aturan sendiri.
"Selow, sudah sesuai protokol ini… ya min ya @DivHumas_Polri,” tulis akun @detektive88.
“Orang kumpul-kumpul dibubarkan, karena alasan protokol kesehatan. Lha ini petugasnya malah melanggar. Apa rakyat yang harus melarang dan membubarkannya,” tulis @heriputranto.