SuaraJatim.id - Belasan anggota Aliansi Santri Jember dengan dikawal anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) mendatangi Polres Jember, Senin (19/10/2020).
Kedatangan mereka untuk melaporkan Sugi Nur Rahardja atau akrab disapa Gus Nur yang dinilai melakukan pencemaran nama baik Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam chanel YouTube 'Refly Harun', Gus Nur sempat mengatakan bahwa NU sopirnya mabuk, kondekturnya teler, dan kernetnya ugal-ugalan, dan isi busnya PKI, liberal, dan sekuler.
Pernyataan Gus Nur dalam talkshow itu, tentu menyakiti hati warga NU. Gus Nur dinilai telah menyampaikan fitnah dan melecehkan marwah kelembagaan NU.
Baca Juga:Bus NU di Era Jokowi, Gus Nur: Ada Kiai Masuk Istana, Udah Main Duit
"Kami sebagai warga NU merasa sakit hati atas ucapan Sugi Nur yang sudah mencemerkan nama baik NU. Berbekal potongan video yang diunggah di YouTube tersebut, kami melaporkan akhirnya melaporkan ke Polres Jember," kata Ketua Dewan Instruktur GP Ansor Jember Ayub Junaedi saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (19/10/2020).
Laporan yang disampaikan Aliansi Santri Jember, lanjut Ayub, telah diterima. Bukti laporan (LP) juga sudah dibuatkan oleh pihak kepolisian.
"Kami berharap polisi bertindak tegas, dan juga masyarakat tetap tenang dan kondusif, terutama warga NU. Kami juga melakukan pelaporan ini, karena banyak warga NU yang bertanya (apa alasan ungkapan yang disampaikan Nur Sugik itu)," katanya.
Kontributor : Achmad Ali
Baca Juga:Profil Sugi Nur Raharja alias Gus Nur, Pendakwah Nyentrik Kontroversial