Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pemerintah Jamin Stok Obat Aman dan Tersedia

Pemerintah melalui satgas Covid-19 meyakinkan masyarakat bahwa stok obat aman, di tengah kenaikan kasus Covid-19 yang kembali terjadi.

M. Reza Sulaiman | Luthfi Khairul Fikri
Sabtu, 14 November 2020 | 03:05 WIB
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pemerintah Jamin Stok Obat Aman dan Tersedia
Ilustrasi obat Covid-19 remdesivir. (Dok. Elements.envato)

SuaraJatim.id - Kasus Covid-19 yang kembali melonjak naik membuat khawatir. Apakah ketersediaan obat cukup untuk semua masyarakat?

Menjawab pertayaan ini, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro, menjamin ktersediaan obat.

"Pemerintah terus melakukan penambahan pengadaan obat Covid-19 sampai Desember," ujar Reisa dalam pernyataannya secara virtual, di acara Dialog Juru Bicara Pemerintha dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dengan tema 'Antara Pengobatan atau Pencegahan: Pilih Mana?', Jumat (13/11/2020).

Terlepas dari itu, menurutnya, penanganan Covid-19 di Indonesia saat ini sudah berada di jalur yang tepat.

Baca Juga:Lelah dengan Medsos? Lakukan Cara Ini

Selain itu, juga terjadi tren penurunan kasus aktif yang saat ini berada di sekitar angka 50 ribu serta terjadi tren angka kesembuhan yang meningkat.

"Per 1 November, angka kesembuhan mencapai 82,84 persen naik dari pekan sebelumnya yang sebesar 80,51 persen," kata dia.

Sementara, Kepala Instalasi IGD di sebuah rumah sakit, dr Gia Pratama Putra, menambahkan pengobatan virus Covid-19 di Indonesia saat ini sudah tersedia lengkap.

"Perlengkapan pengobatan sudah oke. Antibiotik komplit. Secara jumlah juga saat ini saya nggak khawatir," bebernya.

Karena itu, ia meminta masyarakat agar tak takut memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala-gejala Covid-19.

Baca Juga:Efektif Lawan Virus Corona, Vaksin Covid-19 Buatan Denmark Siap Diuji?

Kendati begitu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mentaati dan mengikuti protokol kesehatan yang telah dihimbau pemerintah dan WHO.

"Tetap masyarakat juga perlu mentaati protokol kesehatan 3M. Karena itu merupakan bentuk untuk mengurangi jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan kenaikkan kasus akibat pergerakan orang selama libur panjang biasanya baru terlihat dalam waktu 7-14 hari.

"Kami harus menunggu liburan ini aman atau tidak dan hasilnya bisa dilihat sepekan atau dua pekan lagi," kata Dewi dalam diskusi dari Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (4/11/2020) lalu.

Berdasarkan acuan World Health Organization (WHO) juga menjelaskan bahwa gejala Covid-19 baru akan muncul atau dapat dirasakan setelah 5 atau 6 hari, atau juga paling lama dapat dirasakan setelah 14 hari, bahkan terkadang tidak tampak sakit atau tanpa gejala.

Diketahui, Satgas Covid-19 mengumumkan bahwa terjadi rekor baru penambahan kasus positif harian sebanyak 5.444 orang pada Jumat (13/11/2020), paling banyak di Jawa Tengah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak