Tiga ABK Hilang di Perairan Bawean Belum Ditemukan, Basarnas Kerahkan Heli

Untuk memaksimalkan proses pencarian, Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya mengerahkan satu unit Kapal Negara (KN) dan satu unit Helikopter.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 11 Desember 2020 | 13:35 WIB
Tiga ABK Hilang di Perairan Bawean Belum Ditemukan, Basarnas Kerahkan Heli
Tim Basarnas saat mencari tiga ABK yang hilang di perairan Bawean (Suara.com/Amin Alamsyah)

SuaraJatim.id - Hilangnya tiga anak buah kapal (ABK) TB Mitra Jaya VIII yang tenggelam di Perairan Bawean hingga kini masih belum ditemukan. Untuk memaksimalkan proses pencarian, Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya mengerahkan satu unit Kapal Negara (KN) dan satu unit Helikopter.

Kepala Kantor SAR Surabaya, Hari Adi Purnomo selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR TB Mitra Jaya VIII ini mengatakan, proses pencarian sempat tertunda karena gelombang tinggi mencapai sekitar 3 meter. Saat ini, pencarian dilanjutkan dengan membawa satu tim rescuer Kantor SAR Surabaya.

"Ada tiga ABK yang masih hilang diperkirakan tenggelam saat kecelakaan laut yang terjadi pada Senin kemarin," kata Hari Adi Purnomo, Jum’at (11/12/2020).

Adapun ketiga ABK yang masih dalam proses pencarian itu. Antara lain, Djumah hariadi (54) warga Magetan, Paulus Sumpapai umur (37) warga Toraja Sulawesi dan Andi irwan (44) warga Makassar. Ketiganya dikabarkan tenggelam usai kapal KM Mitra Jaya VIII bermuatan Minyak kelapa sawit tenggelam di perairan Bawean.

Baca Juga:Saling Klaim Menang di Pilkada Gresik, KPU Didesak Percepat Input Data

Untuk memaksimalkan upaya pencarian, Kantor SAR Surabaya juga bekerjasama dengan SROP Surabaya dan VTS Surabaya untuk memapelkan kejadian hilangnya 3 ABK TB Mitra Jaya VIII kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian.

"Pemapelan ini bertujuan agar jika ada kapal yang melihat keberadaan ketiga ABK TB Mitra Jaya VIII, maka diharapkan untuk memberikan bantuan evakuasi," terangnya.

Perlu diketahui, KM Mitra Jaya VIII bermuatan Minyak kelapa sawit yang di Nahkodai Suntoro itu, dikabarkan tenggelam pada Senin (7/12/2020). Kapal beranggotakan 10 ABK itu mengangkut barang dari Pelabuhan Pulang Pisong Palangkaraya bertujuan Pelabuhan Gresik.

Namun Naas, dalam perjalanan selama dua hari kapal tersebut terbalik diakibatkan diterjang angin dan gelombang tinggi. Atas insiden tersebut, sebanyak tiga orang ABK masih dinyatakan hilang. Sementara tujuh orang ABK lainnya berhasil selamat.

Salah satu ABK Khairan asal Desa Sukaoneng, Kecamatan Sangkapura yang berhasil selamat menjelaskan, dirinya sempat terombang ambing di lautan sekitar 6 jam lamanya. Beruntung akhirnya mendapatkan pertolongan dari kapal nelayan asal Tegal, Jawa Tengah, yakni KM Rizki Mina Mulya yang saat itu sedang melaut di laut Bawean.

Baca Juga:Viral! Suami di Gresik Duel Sama Sopir Angkot Sebab Sering Angkut Istrinya

Kemudian mereka dibawa ke tepi perairan Bawean tepatnya Pesisir Laut Desa Kepuh teluk Kecamatan Tambak, Gresik. Semua ABK dibawa ke RS Umar Mas’ud untuk diberikan pertolongan pertama. Salah satu ABK Khoirul masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan ABk lainya yang masih selamat, dalam kondisi sehat.

Kontributor : Amin Alamsyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini