Sektor Pangan dan Farmasi Dominan Impor, Jokowi: Harus Segera Diselesaikan

Ketiganya yakni sektor pangan, farmasi dan rumah sakit, serta teknologi jasa keuangan dan pendidikan.

Erick Tanjung | Ummi Hadyah Saleh
Kamis, 21 Januari 2021 | 13:31 WIB
Sektor Pangan dan Farmasi Dominan Impor, Jokowi: Harus Segera Diselesaikan
Presiden Jokowi (YouTube/Presiden Joko Widodo)

SuaraJatim.id - Presiden Joko Widodo mengatakan, terdapat tiga sektor yang dapat bertahan dan terus berkembang di tengah masa pandemi Covid-19. Ketiganya yakni sektor pangan, farmasi dan rumah sakit, serta teknologi jasa keuangan dan pendidikan.

"Kalau saya melihat, ini perlu terus dikembangkan," kata Jokowi dalam acara peresmian pembukaan Kompas 100 CEO Forum Tahun 2021 secara virtual dari Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Jokowi pun menyampaikan peluang yang akan dihadapi dan diupayakan Indonesia dalam jangka menengah beberapa waktu mendatang. Peluang sekaligus tantangan pertama yang akan dihadapi ialah dari sektor pertanian dan pangan.

"Saya hanya ingin menggarisbawahi tentang komoditas barang-barang pangan yang masih impor. Barang-barang substitusi impor ini harus segera kita selesaikan. Gula masih impor jutaan padahal kita memiliki lahan dan resource. Kedelai kita juga memiliki lahan yang luas, jagung masih impor jutaan ton juga perlu diselesaikan," ujarnya.

Baca Juga:Jokowi Senang Tak Bayar Vaksin untuk Rakyat, Bisa Ditanggung Perusahaan

Sementara dari sektor farmasi dan rumah sakit, Jokowi melihat bahwa sekitar 80-85 persen kebutuhan peralatan dan obat-obatan masih harus diimpor Indonesia.

Karena itu, Jokowi mengajak para CEO dan dunia usaha untuk dapat merancang sebuah bentuk kolaborasi yang dapat menghubungkan para pihak berkepentingan baik kecil maupun besar untuk mengupayakan komoditas pengganti impor tersebut.

"Saya mengajak agar para CEO bisa merancang sebuah kolaborasi kerja sama antara yang besar dengan para petani. Sehingga komoditi-komoditi yang tadi saya sampaikan itu bisa kita selesaikan," tutur dia.

Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai Indonesia juga memiliki peluang besar dalam membangun industri kendaraan listrik karena sumbder dayanya tersedia.

"Saya kira peluang-peluang seperti ini harus kita lihat dan didorong agar segera bisa dilaksanakan dan memberikan kontribusi yang besar bagi negara," katanya.

Baca Juga:Pandemi Belum Reda, Jokowi Pastikan Bansos dan Insentif Terus Diberikan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini