4 Klenteng Bersejarah, Salah Satunya Masuk Cagar Budaya Surabaya

Mengingat kondisi pandemi seperti sekarang, sejumlah klenteng di Surabaya yang kemungkinan tidak akan menggelar perayaan.

Muhammad Taufiq
Kamis, 11 Februari 2021 | 08:19 WIB
4 Klenteng Bersejarah, Salah Satunya Masuk Cagar Budaya Surabaya
Kondisi Klenteng Hong San Ko Tee (Klenteng Cokro) Kota Surabaya, Jawa Timur, jelang perayaan Imlek [Suara.com/Dimas Angga]

SuaraJatim.id - Besok masyarakat Tionghoa menggelar perayaan Imlek. Namun mengingat kondisi pandemi seperti sekarang, sejumlah klenteng di Surabaya yang kemungkinan tidak akan menggelar perayaan.

Apalagi, Pemkot Surabaya mengusulkan libur nasional Imlek tahun ini ditiadakan. Hal itu dilontarkan oleh Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana.

Meski begitu, 4 klenteng ini bisa tetap buka bagi para jemaat untuk melakukan sembahyang dengan mengikuti Surat Edaran Pemkot Surabaya, tentang Tahun Baru Imlek 2572 Kongsi/Li 2021, yang jatuh pada hari Jumat 12 Februari besok.

Bicara Klenteng, Surabaya memiliki 4 tempat ibadah masyarakat Tionghoa ini yang syarat dengan sejarah. Bahkan keberadaan mereka juga dilindungi dan masuk sebagai bangunan cagar budaya.

Baca Juga:Imlek dan Valentine Jadi Momentum Bisnis Travel Tebar Promo

Berikut ini 4 klenteng masuk cagar budaya di Surabaya:

1. Klenteng Hong San Ko Tee (Klenteng Cokro)

Klenteng yang berada di Jalan Cokro ini berdiri sejak tahun 1919. Saat ini, tempat ibadat ini dijaga oleh generasi ke-5 dari keturunan pendirinya, yakni Yap Liang Sing.

Sebanyak 10 dewa-dewi yang berada di Klenteng Cokro, Buddha, dan juga aliran Kejawen, Dewi Sri. Sedangkan untuk di altar utama, ada Kongco (Dewa Utama) Kong Tik Tjoen Ong.

2. Klenteng Hian Thian Siong Tee

Baca Juga:Selain Gong Xi Fa Cai, Ini Ucapan Imlek Lainnya Penuh Makna

Klenteng yang memakai nama dewa ini berada tak jauh dari Masjid Cheng Hoo Surabaya. Lebih tepatnya di Jalan Kalisari 3 dengan yayasan bernama Shabat Sinoman Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini