SuaraJatim.id - Bencana tanah longsor datang tiba-tiba menimbun Pondok Pesantren Annidhamiyah berada di perbatasan Pamekasan-Sumenep, Jawa Timur. Tragisnya, lima santriwati yang asyik istirahat di dalam kamar menjadi korban.
Lima satriwati ini tertimpa longsoran tanah tebing setinggi 70 meter, Rabu (24/02/2021). Lokasi persisnya di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan. Mereka meninggal dan jenazahnya saat ini sedang dievakuasi.
Selain lima korban meninggal dunia, sejumlah santri lain juga dikabarkan mengalami luka-luka. Kabar ini disampaikan Kepala Kepolisian Resor Pamekasan Ajun Komisaris Besar Polisi Apip Ginanjar.
"Kami menerima laporan sekitar jam dua pagi. Di belakang pondok santri putri itu memang tebing. Mungkin karena curah hujan tinggi, longsor dan menimbun dua kamar santri putri," katanya, seperti dikutip dari digtara.com, jejaring media suara.com.
Apip menjelaskan, saat bencana longsor terjadi, kurang lebih ada tujuh santriwati yang tengah beristirahat di dua kamar tersebut.
Baca Juga:Doa Supaya Musibah Segera Berganti Dengan Berkah
"Waktu itu yang berhasil dievakuasi ada empat (santriwati), yang dua meninggal dunia, satu luka berat dan satunya selamat. Yang tiga masih tertimbun," ujarnya.
Ketiga korban yang tertimbun itu baru bisa dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 06.30 Wib. Apip melanjutkan, kelima jenazah santriwati meninggal dunia itu kini sudah dibawa ke rumah duka masing-masing.
"(Korban meninggal) Tiga dari Jember, satu dari Sampang, satu dari Sumenep," kata Apip.
Ia menjelaskan, Pesantren Annidhamiyah berada di perbatasan Pamekasan-Sumenep di pantai utara Pulau Madura.
Sebanyak 119 santri mondok dan belajar di sana, santri putri sebanyak 47 orang dan santri putra sebanyak 72 orang.
"Nah, yang kena (longsor) ini (kamar) yang putri dan yang paling pojok," ujar Apip.
Baca Juga:Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Permukiman di Kemang Timur
Apip menambahkan, longsor terjadi tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Tidak ada retakan tanah yang diketahui warga di bukit sekitar pondok pesantren.
"Longsor pun tidak pernah terjadi di sekitar lokasi kejadian. Kejadian ini yang pertama," katanya.