4 Fakta Kakek 'Aneh' di Jember Bayar Pria Agar Setubuhi Cucu Untuk Ditonton

Kemarin terungkap ada peristiwa mencengangkan terjadi di Jember, Jawa Timur.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 26 Februari 2021 | 06:10 WIB
4 Fakta Kakek 'Aneh' di Jember Bayar Pria Agar Setubuhi Cucu Untuk Ditonton
Ilustrasi kasus pencabulan atau pemerkosaan. (Antara)

SuaraJatim.id - Kemarin terungkap ada peristiwa mencengangkan terjadi di Jember, Jawa Timur. Seorang kakek bernama Ahmad Sarito (76) membayari seorang pria tetangganya agar mau menyetubuhi cucu sendiri ABH (13).

Si kakek lantas menonton persetubuhan cucu dan tetangganya bernama Adi (26) itu untuk kepuasan seksualnya. Kasus ini sudah ditangani kepolisian setempat. Kakek Sarito dan Adi kini ditahan polisi.

"Kita sudah tetapkan dua tersangka. Si tetangganya notabene sudah dewasa, sehingga kategorinya juga salah. Karena kan tahu korban saat itu (awalnya disetubuhi) saat umur 12 tahun, masih di bawah umur," kata KBO Satreskrim Polres Jember Iptu Solekhan Arif saat dikonfirmasi di Mapolres Jember, Kamis (25/2/2021) sore.

Berikut ini 4 fakta kasus 'kakek dengan orientasi seksual menyimpang' ini versi kepolisian:

Baca Juga:Terungkap! Kakek di Jember Bayar Pria Rp 20-30 Ribu Untuk Setubuhi Cucunya

1. Korban dipaksa kakek disetubuhi pria sejak kelas 6 SD

Dalam pemeriksaan di kepolisian, terungkap kalau ABH yang merupakan cucu pelaku telah dipaksa untuk bersetubuh sejak masih duduk di bangku kelas 6 SD. Saat itu, usia korban baru 12 tahun.

"Kalau korban ini anak dari anaknya kakek. Sedangkan laki-laki yang disuruh menyetubuhi korban adalah orang lain atau tetangga, tidak ada hubungan keluarga," kata KBO Satreskrim Polres Jember Iptu Solekhan Arif.

Kasus ini baru terungkap saat ini karena selama dua tahun korban ABH tidak berani mengungkapkannya. Lalu ketika sang ibu menghubunginya melalui telepon, barulah korban ABH berani menceritakannya.

2. Ibu korban TKW di Malaysia

Baca Juga:Demi Kepuasan, Kakek di Jember Paksa Lalu Tonton Cucu Disetubuhi Tetangga

Kepolisian juga mengungkapkan kalau ibu dari korban ABH selama ini tidak ada di rumah. Ibu korban itu merantau sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini