Cerita Zaman Susah, Moeldoko Kejar-kejaran Dengan Kondektur Bus di Jombang

Jenderal (Purn) Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) partai di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (05/03/2021).

Muhammad Taufiq
Minggu, 07 Maret 2021 | 09:38 WIB
Cerita Zaman Susah, Moeldoko Kejar-kejaran Dengan Kondektur Bus di Jombang
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJatim.id - Jenderal (Purn) Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) partai di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (05/03/2021).

Bicara soal masa lalu Moeldoko, ternyata kisahnya tak ubahnya seperti cerita-cerita remaja umumnya. Lahir dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan, Moeldoko pernah kucing-kucingan dengan kondektur bus.

Putra pasangan Moestaman dan Masfuah ini lahir di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957. Ia anak bungsu dari 12 bersaudara dari keluarga petani. Moeldoko menghabiskan masa sekolah SMA di Jombang, yakni di SMA Negeri 2 (Smada).

Saat bersekolah di Jombang itu, kondisi ekonomi Moeldoko bisa dibilang pas-pasan. Untuk membayar ongkos angkutan sekolah ia harus kucing-kucingan dengan kondektur bus. Dia tak mampu membayar, padahal saat itu ongkos angkutan dari Papar, Kediri menuju Jombang hanya Rp 25.

Baca Juga:KSP Ikut KLB Dagelan, Partai Demokrat: Pemerintah Wajib Lindungi yang Sah

Belum lagi saat ibu kos melayangkan tagihan bulanan. Moeldoko harus pusing tujuh keliling memikirkan bagaimana cara membayarnya. Apalagi kondisi keuangannya sedang kembang kempis.

"Keluarga saya itu pas-pasan. Makanya saat SMA saya ikut kakak di Jombang. Bahkan untuk membayar ongkos bus Rp 25 saja, saya harus kejar-kejaran sama kondektur. Sampai sekarang saya masih ingat zaman susah itu," ujar Moeldoko di hadapan ratusan hadirin saat itu, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com.

Untuk mengenang perjalanan Kediri-Jombang, Moeldoko mendirikan masjid megah di Jalan Raya Kayen, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang. Masjid tersebut berada di dekat pintu Tol Jomo (Jombang-Mojokerto) yang diresmikan pada 1 Juni 2016.

Kompleks masjid itu diberi nama ‘Islamic Centre Dr H Moeldoko’. Dalam peresmian tersebut pria yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) bercerita banyak tentang masa-masa sekolahnya. Masa-masa yang sangat susah karena himpitan ekonomi.

Moeldoko menjelaskan, lokasi Islamic Centre yang di dalamnya tersapat masjid megah itu sengaja dipilih di kawasan Bandar Kedungmulyo. Pasalnya, lokasi tersebut jaraknya dekat Kecamatan, Purwoasri, Kabupaten Kediri dan juga dekat dengan Kota Jombang. Masing-masing jaraknya hanya 10 kilometer.

Baca Juga:Kisruh Partai Demokrat, Moeldoko Diminta Belajar pada Fahri Hamzah

Kediri dan Jombang menjadi kenangan sendiri bagi Moeldoko. Kediri adalah kota kelahirannya, sementara Jombang tempatnya menghabiskan masa muda. Saat itu ia bersekolah di SMPP (Saat ini SMA Negeri 2).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini