SuaraJatim.id - Polemik Buku Kamus Sejarah Indonesia Jili I terus menggelinding tajam seturut dengan temuan hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU di buku tersebut.
Bahkan terbaru, nama KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur Presiden ke-4 RI juga tidak ada. Hanya ada fotonya saja pada sampul namun tidak ada namanya. Ini seolah menyiratkan ada upaya menghapus NU dari sejarah Indonesia.
Di sisi lain, keanehan justru muncul karena nama Amien Rais dan Abu Bakar Baasyir justru ada dalam buku tersebut. Amin Rais muncul di halaman 26 buku tersebut, sementara Abu Bakar Baasyir muncul di halaman 11.
Buku yang diterbitkan oleh Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini terdiri dari dua jilid buku.
Baca Juga:Pendiri NU Raib dari Kamus Sejarah, Nadiem: Itu Sebelum Saya jadi Menteri
Masing-masing jilid memuat informasi kesejarahan yang meliputi nama tokoh, peristiwa dan istilah yang disusun secara alfabetis.
Jilid I memuat daftar informasi kesejarahan pada kurun waktu 1900-1950, yakni pada masa pembentukan negara (nation formation). Sementara Jilid II memuat daftar informasi kesejarahan pada kurun waktu 1951-1998, yakni pada masa pembangunan negara (nation building).
Berdasarkan penjelasan Direktur Direktorat Sejarah, Triana Wulandari yang memberi pengantar dan menandatangani buku ini, tujuan penyusunan buku tersebut untuk memudahkan akses informasi kesejarahan.
"(Kesejarahan) yang sulit dan kerap muncul dalam teks-teks buku pelajaran sejarah, sehingga dapat menunjang kegiatan pembelajaran di dalam kelas khususnya," demikian dikutip dari pengantar buku.
Namun dengan hilangnya nama dua tokoh Nahdlatul Ulama yakni KH Hasyim Asy’ari di jilid I dan KH Abdurrahman Wahid di jilid II menunjukkan buku ini tidak bisa menjadi rujukan pembelajaran di sekolah dan madrasah.
Baca Juga:Tanggapan Nadiem Soal Polemik Pendiri NU Hilang dari Kamus Sejarah
Hal ini dikatakan Ketua Umum NU Circle (Masyarakat Profesional Santri) R. Gatot Prio Utomo yang menilai buku ini nantinya akan membuat generasi muda kehilangan tokoh-tokoh nasional, yang berjuang hidup dan mati demi bangsa Indonesia.
Sebelumnya, Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1 dan 2 diterbitkan di website rumahbelajar.id sebuah situs web yang terafiliasi dengan belajar.kemdikbud.go.id yang dimiliki oleh Kemendikbud. Namun, saat ini kamus dua jilid tersebut tiba-tiba tidak tersedia lagi atau hilang dari situs web itu.