Swab Test 5.524 Pekerja Migran Asal Jawa Timur, Begini Hasilnya

Puluhan pekerja migran yang positif COVID-19 masih dicermati hasilnya untuk mendeteksi kemungkinan terapar virus varian baru

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 09 Mei 2021 | 05:30 WIB
Swab Test 5.524 Pekerja Migran Asal Jawa Timur, Begini Hasilnya
Ilustrasi Covid-19 pekerja migran Indonesia (Foto: Antara)

SuaraJatim.id - Sejumlah 5.524 pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur telah menjalani swab test. Sejumlah 53 orang diantaranya dinyatakan positif COVID-19.

Melansir Beritajatim.com jaringan Suara.com, berdasar data Posko Penanganan Kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, sejumlah 39 orang dari 53 pekerja migran yang terpapar COVID-19 menjalani isolasi di RS Darurat Lapangan Indrapura. Sisanya melakukan isolasi mandiri di hotel.

Diketahui positif COVID-19 setelah melalui proses screening dan swab test PCR kepada seluruh pekerja migran yang datang di Bandara Juanda Surabaya. Adapun dari pekerja migran yang sudah diswab, yakni 5.524 orang, sejumlah 4.731 orang diantaranya dinyatakan negatif COVID-19. Kemudian, sejumlah 445 orang masih menunggu hasil dari swab test.

Adapun sebaran domisili terinfeksi Virus Corona, yakni dari Nganjuk 1 orang, Ngawi 1 orang, Pacitan 1 orang, Pamekasan 7 orang, Ponorogo 2 orang, Probolinggo 1 orang, Sampang 13 orang, Sumenep 1 orang dan Tulungagung 3 orang. Sementara terkonfimasi positif dari daerah non Jatim, yakni dari Kendal Jateng 1 orang, Sleman Jateng 1 orang, dan NTB 1 orang.

Baca Juga:Imam Tarawih di Pati Positif Covid-19, 56 Orang Jamaah Ikut Tertular

Kemudian, dari Bangkalan sebanyak 3 orang, Blitar 1 orang, Gresik 1 orang, Jember 3 orang, Kediri 3 orang, Kota Probolinggo 1 orang, Lamongan 1 orang dan Malang 1 orang.

Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya menerapkan pengamanan berlapis untuk proses kepulangan para pekerja migran Indonesia hingga ke kampung halamannya masing-masing.

“Dari proses kedatangan PMI dari Bandara Juanda dan dibawa ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya, kemudian pulang ke rumahnya masing-masing membutuhkan waktu 14 hari karantina. Pengamanan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dilakukan secara berlapis dan prosesnya panjang. Dari jemputan kabupaten/kota, mereka diminta karantina selama 3 hari di sentra kabupaten/kota, setelah diswab dan negatif, karantina 3 hari lagi di PPKM mikro. Ini harus kita lakukan untuk menjaga dan perlindungan sesama,” katanya, Sabtu (8/5/2021) malam.

Ia menambahkan, puluhan pekerja migran yang dinyatakan positif COVID-19 masih terus dilacak secara cermat kemungkinan terpapar virus varian baru.

“Mereka yang diswab dan hasilnya positif, lalu CT-nya di bawah 25 maka dilakukan sequencing (mendeteksi mutasi Covid-19 varian baru). Nah, sementara ada 9 yang di-sequencing, 4 dilakukan ke ITD Unair Surabaya dan 5 dilakukan di Litbangkes Jakarta. Ini semata-mata untuk melakukan langkah antisipatif agar menghindari kemungkinan tidak kita inginkan. Jika hasil sequencing keluar nantinya, semua pihak jajaran pemprov, kabupaten/kota, Pak Pangdam, Pak Danrem, Pak Dandim, Pak Kapolda dan Pak Kapolres agar bisa melakukan proteksi ketat,” jelasnya.

Baca Juga:Istri Ridwan Kamil Sembuh dari Covid-19, Perayaannya Romantis Banget

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak