SuaraJatim.id - PT Rejoso Manis Indo (RMI) menggelar tradisi manten tebu untuk mengawali proses di mulainya musim giling di pabrik tersebut.
Berlokasi di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, prosesi manten tebu dilakukan layaknya pengantin manusia.
Layaknya pengantin pada umumnya, dua tebu tersebut datang dari sudut yang berbeda. Tebu pria dibawa oleh Gus, sebutan duta pariwisata lelaki di Kabupaten Blitar, sedangkan tebu wanita dibawa oleh Jeng, atau sebutan duta pariwisata perempuan.
"Dua pengantin ini adalah lambang keharmonisan. Artinya kami berharap penggilingan tebu tahun ini dapat memberikan harmonis dan manfaat kepada masyarakat," kata Manager Factory PT RMI, Heri, Selasa (15/6/2021).
Baca Juga:Pakai ATM Palsu, Pemuda Blitar Ini Kuras Rekening Bank Emak-emak
Keduanya lalu dipertemukan di sebuah titik. Pada saat itu seorang dukun manten, sebutan masyarakat setempat, mulai melakukan Ritual. Keduanya dipertemukan lalu diikat kain jarit dan dibawa menuju lokasi penggilingan.
Dalam perjalanannya, pengantin tebu juga diiringi oleh sejumlah penari. Ketika tiba di lokasi penggilingan, pengantin tebu kemudian digiling bersama tebu yang lain.
Pada prosesi inilah masa dimana musim penggilingan tebu telah dimulai. Setelah ritual pengantin tebu itu selesai, puluhan truk yang antre mulai bongkar muat bahan baku gula tersebut.
Heri mengungkapkan, penggilingan tebu di PT RMI kali ini merupakan tahun kedua. Pada 2021 ini, target penggilingan yang ditetapkan manajemen sebanyak 1,2 juta ton tebu.
"Kita targetkan 1,2 juta ton tebu yang digiling. Setiap tahun meningkat. Di tahun sebelumnya sebanyak 900 ribu ton. Untuk rendemen kita targetkan 8 persen naik dari tahun sebelumnya 7,6 persen," ujarnya.
Baca Juga:Sambil Bawa Kresek, Pria Berkapak Congkel Mesin ATM di SPBU Blitar
Heri mengungkapkan, peningkatan target ini tetap dilakukan kendati berada pada kondisi pandemi COVID-19. Kondisi tebu di kalangan petani dinilai lebih baik dibanding tahun lalu.
Target 1,2 juta ton tebu yang digiling tersebut, lanjutnya, akan dipasok dari petani yang ada di sejumlah daerah. Meliputi petani tebu di Malang, Blitar dan Kediri.
"Kalau untuk pemenuhan kebutuhan gula nasional kita lihat dulu. Tapi yang jelas dengan target 1,2 juta ton, kita bisa berkontribusi yang lebih baik dari produksi gula nasional," ungkap Heri.
Ia menambahkan, pada pandemi covid-19, PT RMI telah menerapakan prosedur bekerja sesuai dengan protokol kesehatan. Menurutnya, 60 persen karyawan di pabrik gula tersebut telah mendapatkan vaksin corona.
"Jadi mulai dari awal truk antre sampai proses finishing, semuanya telah menerapkan protokol kesehatan," kata Heri.
Kontributor : Farian