Dipercaya Ampuh Tolak Bala, Warga Mojokerto Pasang Air Warna-warni di Teras Rumah

Kian mengganasnya Covid-19 beberapa pekan ini memicu warga kembali menggelar tradisi turun-temurun tersebut.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 17 Juli 2021 | 17:40 WIB
Dipercaya Ampuh Tolak Bala, Warga Mojokerto Pasang Air Warna-warni di Teras Rumah
Warga Mojokerto pasang kemasan plastik berisi air warna-warni untuk menangkal wabah penyakit atau pagebluk. [Foto: suarajatimpost.com]

SuaraJatim.id - Warga Desa Jotangan, Mojosari, Kabupaten Mojokerto memasang rentengan plastik berisi air warna-warni. Tradisi nenek moyang desa setempat ini dipercaya ampuh menangkal wabah penyakit alias tolak bala.

Kian mengganasnya Covid-19 beberapa pekan ini memicu warga kembali menggelar tradisi turun-temurun tersebut. Sebab, dengan menggantung air warna-warni yang sudah dikemas dalam plastik kecil itu dipercaya sebagai cara tolak bala alias mengusir mara bahaya.

Warga setempat, Umbarawati menuturkan, pihaknya sengaja memasang air berwarna di teras rumah. Sebab, beberapa tetangganya sakit hingga meninggal.

"Banyak warga yang sakit bahkan meninggal, ini biasa disebut wabah pagebluk," ujarnya dikutip dari suarajatimpost.com -- jejaring media suara.com, Sabtu (17/7/2021).

Baca Juga:Usir Virus Corona, Warga Mojokerto Gantung Plastik Berisi Air Warna Merah

Dijelaskannya, cara ini diturunkan dari kakek nenek atau sudah menjadi tradisi, berawal dari merebaknya wabah penyakit atau pagebluk, puluhan tahun silam.

"Kata orang dulu tahun 1970an sudah ada," ujarnya.

Warna merah, lanjut dia, dipercaya bisa menolak datangnya penyakit, termasuk yang sedang mewabah saat ini, Virus Corona atau Covid-19.

"Tolak balak mas, menolak penyakit yang masuk ke rumah kita ini," tuturnya.

Senada dengan di atas, salah satu sesepuh desa setempat, Mbok Saimah menjelaskan, bahwa penyakit yang akan masuk ke tubuh manusia diyakini bisa dihalau dengan air warna merah yang telah dikemas plastik itu.

Baca Juga:Pembuat Peti Mati di Kota Mojokerto Kini Sudah Setop Layani Pesanan

"Kalau ada apa apa itu biar kembali, warna merah itu sebagai ganti darah manusia, jadi penyakitnya makan yang warna merah itu," jelasnya.
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini