SuaraJatim.id - Mobil ambulance yang beroperasi di daerah Batu Jawa Timur diminta agar tidak membunyikan sirine. Hal ini disampaikan Kapolres Batu AKBP Catur Cahyono Wibowo.
Ia mengatakan, imbauan itu dilakukan untuk menjaga psikologi masyarakat agar tidak semakin cemas dan stress. Namun imbauan ini tidak berlaku bagi ambulance dari luar Kota Batu.
Imbauan ini dilakukan mengingat angka pasien terkonfirmasi positif terus meningkat di Kota Batu. Terkini, jumlah pasien terkonfirmasi positif secara akumulasi mencapai 2.142 pasien hingga Selasa (20/7/2021).
"Melihat kondisi seperti itu jangan sampai membuat cemas masyarakat, salah satunya dengan tidak menyebar kabar hoax dan salah satunya dengan tidak membunyikan sirine di jalan," katanya dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Rabu (21/07/2021).
Baca Juga:Pelaku UMKM Kota Batu Mengikuti Pelatihan Digital Marketing
Jika sirine ambulance harus dibunyikan, lanjut dia, hanya dibunyikan untuk kondisi mendesak dan prioritas saja.
"Mungkin seperti saat membawa pasien yang harus cepat ditangani hingga mengawal vaksin. Sirine pada mobil itu hanya dinyalakan pada saat tertentu, misal kalau mengawal vaksin, PMI, oksigen hanya sekala prioritas,” imbuh dia.
Upaya tersebut dilakukan, masih kata dia, untuk menghindari adanya rasa cemas kepada warga karena pandemi Covid-19. "Ini adalah langkah nyata supaya warga tidak depresi dengan adanya bunyi tersebut," terangnya.
"Banyak masyarakat yang stres dengan kabar orang di sekitar terpapar covid-19. Semoga dengan ini (minimalisir suara sirine ambulance, red) warga lebih tenang," ujarnya.
Namun demikian, jika masih didapati ada mobil ambulance yang melaju menggunakan sirine, bisa dipastikan itu bukan ambulance dari Kota Batu. Tetapi dari berasal dari luar kota.
Baca Juga:Kota Batu Meniadakan Salat Idul Adha Demi Mencegah Penyebaran Virus Corona