Tahun ke Lima, Warga Sumenep Ini Konsisten Gelar Upara HUT RI dengan Nyemplung Sungai

Upacara Kemerdekaan RI dilakukan warga Sumenep dengan cara berbeda. Mereka menggelar upacara kemerdekaan di sungai setempat.

Muhammad Taufiq
Selasa, 17 Agustus 2021 | 17:28 WIB
Tahun ke Lima, Warga Sumenep Ini Konsisten Gelar Upara HUT RI dengan Nyemplung Sungai
Upacara Kemerdekaan RI di Sumenep Jawa Timur [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Upacara Kemerdekaan RI dilakukan warga Sumenep dengan cara berbeda. Mereka menggelar upacara kemerdekaan di sungai setempat.

Ini dilakukan sekitar 30 warga RT 4 RW 2 Desa Pabian Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep. Mereka nyemplung ke Sungai Marengan. Upacara tak hanya diikuti warga, melainkan perangkat desa setempat.

Bahkan Kepala Desa Pabian menjadi inspektur upacara unik ini. Seluruh peserta upacara, baik laki-laki maupun perempuan, masuk ke sungai dengan ketinggian air selutut.

Semua kegiatan, mulai pengibaran bendera merah putih, hingga pembacaan teks proklamasi, dilakukan di sungai. Kepala Desa Pabian, Zulfikar Ali Mustakim menjelaskan, upacara di sungai ini merupakan tradisi warga Pabian setiap memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga:Kue 'Garuda Pancasila' Dilelang, Hasilnya untuk Bantu UMKM Terdampak Pandemi

Tahun ini merupakan tahun kelima menggelar upacara di sungai. Hanya saja karena tahun ini masih masa pandemi, maka peserta upacara dibatasi.

"Warga yang tinggal di pinggir Kali Marengan ini ingin melestarikan tradisi upacara di sungai. Sekaligus ini juga berupa ajakan pada warga untuk selalu menjaga kebersihan sungai. Karena selama ini tidak sedikit warga yang beranggapan bahwa sungai merupakan tempat sampah terpanjang," katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (17/08/2021).

Ia berharap warga tidak lagi membuang sampah sembarangan dan Kali Marengan tetap bersih. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan, Kali Marengan akan dikembangkan menjadi pusat perdagangan seperti sejarah masa lalu.

"Dulu Kali Marengan di Pabian ini pusat perdagangan. Bea cukai ada disini. Masyarakatnya majemuk, berbagai ras dan suku. Nah, kami ingin agar Kali Marengan nantinya juga bisa menjadi sesuatu yang berbeda dan bermanfaat bagi banyak orang," ujarnya.

Ia menceritakan, untuk menggelar upacara di Kali Marengan itu, pihaknya perlu waktu dua minggu, mulai pembersihan hingga pengecatan.

Baca Juga:Viral, Pesan di Video TikTok HUT RI Ini Buat Warganet Merinding: Benar Sudah Merdeka?

"Kami juga memasang bendera dan umbul-umbul sejak awal Agustus. Kami bangga, warga kami sangat antusias melaksanakan upacara di Kali Marengan ini," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini