Jatah itu dianggap tak cukup untuk biayai kebutuhan hidup dan keluarganya. Apalagi saat ini sang istri tengah hamil.
"Itu penjaga toko, sekarang karena pandemi bekerja hanya 3 hari dalam seminggu (sepekan), katanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan jadi terganggu jiwanya," paparnya.
Saat ini pihaknya sudah menyerahkan yang bersangkutan kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti. Namun narasi penyerangan sendiri baru saja disangkal Polisi.
Hal ini ditegaskan Kapolsek Cilegon Kompol Karep Waluyo. Menurut dia, sebenarnya tak ada penyerangan yang dilakukan Eka terhadap si imam masjid di Cilegon itu. Eka, kata dia, hanya masuk ke masjid dan berteriak-teriak.
Baca Juga:Anggap Cara Salat Salah, Penjaga Toko di Cilegon Teriak-teriak Serang Imam Masjid
"Jadi lagi salat Magrib, terus anak ini Eka Saputra masuk pakai celana pendek, enggak nyerang. (Dia teriak) ‘salat yang bener sesuai anjuran Islam’, terus diamankan. Enggak nyerang, enggak melakukan pemukulan," kata dia dikonfirmasi wartawan Rabu 8 September 2021.